-->




Sudah Setahun Lunas Dibayar, Mahasiswa USCND Langsa Belum Juga Dapat Seragam dan Almamater

21 Desember, 2022, 15.48 WIB Last Updated 2022-12-21T10:07:10Z


LINTAS ATJEH | LANGSA - Sudah setahun melunasi biaya perlengkapan, mahasiswa Universitas Saint Cut Nyak Dhien (USCND) Langsa belum juga mendapatkan pakaian seragam dan almamater.

(Baca : Mahasiswa Demo di Kampus, Ada Apa dengan USCND Langsa ?)


Salah seorang mahasiswa USCND Langsa yang enggan disebutkan namanya kepada LintasAtjeh.com, Rabu (21/12/2022), di Langsa mengatakan bahwa akibat tidak adanya keterbukaan informasi dan terkesan USCND Langsa selalu melepaskan tanggungjawab saat dipertanyakan persoalan perlengkapan kuliah.


“Alih-alih mengajarkan pendidikan demokrasi, kampus justru menutup informasi publik. Hal itu terbukti dengan tidak dibukanya transparansi anggaran kampus," ujarnya.


"Sudah setahun lebih mahasiswa di USCND Langsa belum menerima baju dan almamater walaupun telah dilunasi. Selain itu, fasilitas pun tidak sesuai dengan yang dijanjikan seperti d pihak USCND Langsa," imbuhnya.


Ia menjabarkan bahwa tidak adanya fasilitas kampus seperti sarana olahraga, perpustakaan dan ruang perkuliahan yang tidak sesuai dijanjikan.


"Sebenarnya Kampus USCND Langsa tidak layak dikatakan sebagai universitas, akan tetapi layaknya di katakan sebagai sekolah kejuruan," ketusnya. 


"Karena tidak ada transparansi dan janji USCND tidak dipenuhi, jadi wajar muncul dugaan kami bahwa adanya penyimpangan dalam pengelolaan dana kampus," ungkapnya.


(Baca : Mahasiswa Demo di Kampus, Warek I USCND Beri Klarifikasi)


Dr. Desi Sri Pasca Dari Sembiring, SP, SE, M.Si, Rektor USCND saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui pesan WhatsApp menyampaikan bahwa seragam dan almamater tersebut seluruhnya sudah ada di bagian Wakil Rektor (Warek) II dan ia meminta untuk berkoordinasi Warek tersebut.


"Saya rasa sudah ada semua di bagian Warek II. Silahkan berkoordinasi ke bu Retno bagian Warek II ya pak," tulus Desi.


"Mahasiswanya silahkan langsung ke bu Warek II, karena beliau yang menangani ini," imbuhnya.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 


Sementara itu, Retno, Warek II USCND Langsa kepada LintasAtjeh.com melalui telepon seluler mengatakan bahwa seragam dan almamater sudah ada di kantornya. Namun belum ada mahasiswa yang mengambilnya. Ia juga berdalih bahwa para mahasiswa sudah setahun lebih tidak memberikan ukuran badan ke pihaknya.


"Karena kan baju dan almamater itu bagian saya dan tidak ada mahasiswa yang datangi saya. Begini bang, untuk seragam dan almamater itu kan ada ukurannya untuk tempahan, tetapi sudah setahun lebih tidak ada yang memberikan ukuran," ujar Retno dengan nada gugup.


(Baca juga : Pemberhentian Dekan FIKes USCND Diduga Rektor Gunakan Sistem Otoriter)


Saat ditanya tentang adanya tunggakan pihak manajemen kampus kepada pihak penjahit seragam sehingga menjadi salah satu penyebab para mahasiswa yang sudah melunasi semua biaya yang ditentukan pihak kampus. Retno mengaku bahwa tunggakan tersebut untuk mahasiswa yang baru diterima.


"Mungkin itu yang terbaru, maksudnya mahasiswa yang diterima tahun 2022 ini. Kalau tahun sebelumnya sudah selesai," katanya.


"Memang kami untuk tahun 2022 ini ada tunggakan kepada pihak penjahit, namun diusahakan dalam bulan ini untuk dilunasi," imbuhnya.


Ia menjabarkan bahwa dalam pembayaran tempahan seragam dan almamater kepada pihak penjahit dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama diberikan sebesar 60 juta rupiah, tahap kedua 40 juta rupiah dan sisanya memang belum dibayar sebesar 40 juta rupiah lagi.


"Semestinya tukang jahit ini bisa bekerjasama dengan baik walaupun belum kami lunasi biaya yang 40 juta rupiah itu. Sekarang ini saya sedang mengurus ke pihak yayasan untuk amprahan sekitar 60 juta rupiah untuk melunasi tukang jahit bukan 20 juta rupiah. Tetapi ini semua masih dalam proses," ucapnya.


"Akan tetapi kalau tukang jahit ini percaya kepada kami, ya kasih aja seragam dan almamater itu, kan sudah kami daftarkan dalam nota," tambahnya lagi.


Retno juga menyampaikan bahwa persoalan tersebut akan segera dilaporkan ke pihak yayasan agar secepatnya diselesaikan dan ia meminta agar masalah ini jangan dipublikasikan agar masyarakat tidak mengetahui problematika di kampus swasta itu. 


"Karena atribut ini ranahnya kampus bukan konsumsi publik, jadi dipublikasikan tidak etis juga. Karena ini kan sedang dalam proses, jadi jangan dulu dipublikasikan," tandas Warek II USCND Langsa. [Sm]

Komentar

Tampilkan

Terkini