-->




Peusaba Aceh : Perlindungan Situs Makam Bersejarah Bersinergi dengan Perdamaian di Aceh

27 Januari, 2023, 18.03 WIB Last Updated 2023-01-27T15:05:48Z

Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman (kanan) | Foto: Ist

LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengaku prihatin dengan kondisi terkini situs bersejarah di Aceh. Banyak situs terbengkalai, bahkan pemerintah di Aceh terlibat dalam banyak proyek yang memusnahkan situs sejarah.

"Banyak masyarakat yang memprotes, namun pemerintah melawan masyarakat dan mengancam aktivis sejarah. Benih-benih masalah seperti ini akan memicu konflik dimasa yang akan datang," demikian disampaikan Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman, melalui rilisnya yang diterima LintasAtjeh.com, Jum'at (27/01/2023).

Dijelaskan oleh Mawardi bahwa masyarakat Aceh, sejak dulu bangga dengan kesultanan Aceh yang telah melawan 3 imperialis besar dunia pada zamannya. Baik itu Portugis, Belanda dan Jepang. Sejarah Aceh adalah kebanggaan mewah milik masyarakat Aceh yang sekarang termiskin di Sumatera. Peusaba mengecam langkah pemerintah yang ingin melenyapkan kebanggaan orang Aceh terhadap sejarah. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Seperti diketahui, lanjutnya lagi, situs sejarah Darul Makmur Gampong Pande di bekas komplek IPAL sudah menjadi Cagar Budaya. Namun ada oknum-oknum tertentu yang ingin melanjutkan proyek IPAL, dan memprovokasi masyarakat dengan tindakan barbarisme memaksakan kehendak. Ini sama seperti kelakuan Mafia Al Capone yang amat terkenal dalam sejarah akan kejahatannya demi mencapai tujuannya. 

Atas permasalahan tersebut, dia menghimbau pemerintah pusat agar segera menata kembali situs sejarah Gampong Pande sesuai aturan yang berlaku di Aceh, Pusat dan Dunia Internasional. Sejarah Aceh adalah sejarah besar yang harus dilindungi maka kewajiban pemerintah menyelamatkan situs sejarah bukannya menghancurkan situs sejarah. 

Ketua Peusaba juga mengingatkan pemerintah Aceh dan pusat agar jangan bermain-main dengan kesabaran orang Aceh. Orang Aceh punya batas kesabaran dan akan melakukan apapun untuk melindungi sejarah nenek moyangnya. 

"Langkah terbaik menjaga perdamaian di Aceh adalah memberikan kesejahteraan kepada Rakyat Aceh, dan menjadikan kebanggaan rakyat Aceh akan kegemilangan nenek moyangnya sebagai 5 imperium besar dunia terus hidup," demikian disampaikan oleh Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini