-->








Setelah Dicubit, Akhirnya Surat Imbauan soal Isu Penculikan Anak yang Diralat SDN Tugu Upah Terbit!

21 Februari, 2023, 09.15 WIB Last Updated 2023-02-21T02:16:12Z

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Setelah dicubit Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), Nasruddin, dengan sebutan Kepala Sekolah SD Negeri Tugu Upah terkesan o'on, akhirnya sekolah dasar yang dikepalai oleh Hj Yurita, S.Pd menerbitkan surat ralat imbauan soal isu penculikan anak yang sudah diralat, Senin (20/02/2023).

Surat imbauan soal isu penculikan anak yang telah diralat oleh SDN Tugu Upah diterbitkan tertanggal 
20 Februari 2023.

Sebelumnya dikabarkan bahwa saat diwawancarai LintasAtjeh.com, terkait terbitnya surat imbauan yang meresahkan, Senin (13/02/2023) kemarin, Kepala Sekolah Negeri SD Negeri Upah, Hj Yurita, S.Pd, menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan segera meralat surat imbauan yang diterbitkan oleh pihaknya.
Surat imbauan yang sudah diralat

Namun saat LintasAtjeh.com, mengkonfirmasi tentang surat imbauan yang telah dijanjikan segera diralat, Kamis (16/02/2023) siang, Kepsek SDN Tugu Upah tidak dilaksanakan dan hanya bisa menunjukkan surat pernyataan minta maaf.

Diduga kuat Kepsek SDN Tugu Upah telah mengingkari janji dirinya untuk meralat surat imbauan yang dikeluarkan tertanggal 06 Februari 2023 lalu.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Adapun bunyi surat pernyataan minta maaf yang ditandatangani oleh Kepsek SDN Tugu Upah atas nama Hj Yurita, S.Pd, adalah sebagai berikut:

Sehubungan  dengan maraknya informasi yang beredar tentang isu penculikan anak pada himbauan yang tertanggal 6 Februari 2023 itu tidak benar, untuk itu saya sebagai Kepala Sekolah mohon maaf kepada Bapak/Ibu Wali Murid yang telah membuat resah/kekhawatiran terhadap himbauan yang telah kami kirimkan.
Surat imbauan sebelum diralat

Menanggapi hal itu, Jumat (17/02/2023), Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) menyampaikan  bahwa Kepsek SDN Tugu Upah, Hj Yurita, S.Pd, terkesan seperti oknum yang tidak berilmu pengetahuan alias o'on.

"Oknum tersebut terkesan seperti orang yang tidak berilmu alias o'on, karena terindikasi doyan menyikapi masalah dengan cara memunculkan masalah yang baru," demikian ungkap Nasruddin.

Menurut Nasruddin, Yusrita bukanlah sosok oknum pejabat yang bisa diajak berkomunikasi secara cerdas, melainkan dengan kecaman yang diucapkan secara tegas.

"Atas hal yang terjadi, FPRM menilai bahwa Yurita bukanlah sosok yang memiliki kemampuan untuk mengemban tugas sebagai kepala sekolah dan meminta Dinas Pendidikan dan Kabupaten Aceh Tamiang untuk mengkaji ulang tentang penempatan Yurita sebagai Kepsek SDN Tugu Upah. Jika pihak dinas tidak mau melalukannya maka FPRM siap membeberkan berbagai dugaan permasalahan lainnya yang dilakukan Hj Yurita selama menjabat Kepsek SDN Tugu Upah," tegas Nasrudddin.[ZF]



Komentar

Tampilkan

Terkini