-->

Gas Makin Sulit Rakyat Menjerit

17 Juli, 2023, 10.27 WIB Last Updated 2023-07-17T03:32:53Z
FENOMENA kelangkaan gas masih dirasakan masyarakat, khususnya di daerah Samarinda. Gas sullit di dapatkan bahkan harganya pun menjadi mahal. Kelangkaan ini disebabkan adanya pengurangan kuota gas elpiji 3 kg di Kalimantan Timur sebesar 6.42. Hingga akhirnya terjadi kepanikan di tengah-tengah masyarakat, kemudian ada oknum-oknum yang memanfaatkan dari kejadian ini dengan cara menimbun dan menjual kembali dengan harga yang tinggi. (Kaltim.tribunnews.com)

Sungguh miris, rakyat sedang membutuhkan gas, namun Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral saat ini menerbitkan aturan terkait ketentuan pembelian LPG bersubsidi tabung 3 kg.  Menurut aturan pembelian LPG 3 kg ini hanya berlaku bagi masyarakat yang sudah terdaftar dan terdata dalam sistem yang sudah ditentukan pemerintah dan Pertamina. (JakartaCNBC Indonesia.com)

Pembelian gas dengan syarat KTP artinya hanya penduduk yang tertera didata tersebut, bagi yang tidak terdata maka tidak akan mendapatkan gas. Alhasil harus membeli gas pink yang harganya tidak murah. Ibarat jatuh tertimpa tangga, inilah yang sedang dirasakan rakyat. 

Saat ini salah satu masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia khususnya Kalimantan Timur Kota Samarinda adalah kelangkaan gas. Padahal masyarakat sangat memerlukan gas untuk memasak bahkan ada yang menggunakan untuk usaha kecil-kecilan. Jika gas saja sangat sulit didapatkan, bagaimana dengan kesejahteraan rakyat yang harusnya menjadi tanggung jawab pemerintah? 

Alasan pemerintah mengurangi subsidi dikarenakan tidak tepat sasaran, namun rakyat yang tidak mampu pun menjadi imbasnya. Kebijakan ini membuat rakyat secara umum tidak menerima haknya. Padahal mereka sama-sama rakyat di negara ini, apalagi di tengah-tengah  kondisi ekonomi yang tidak stabil, tidak menjamin masyarakat menengah selalu  memiliki keuangan yang aman. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Bagi para pelaku usaha lain yang mengandalkan gas non subsidi juga mengalami dampak untuk menjalankan usahanya. Jika gas naik, otomatis mereka pun akan terpaksa menaikkan harga jual. Jika harga jual naik, maka masyarakat juga akan mengalami dampak untuk membelinya. Akhirnya jika usaha mereka sepi akan mengalami kerugian.

Kapitalisme Penyebab Kelangkaan Gas

Dari sini kita melihat bahwa dampak  yang dihasilkan dari kelangkaan gas akan berimbas pada semua. Sudah seharusnya pemerintah mencari solusi dari masalah ini. Tugas Negara adalah menjamin dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan baik. Negara harus memastikan setiap individu rakyat dapat memenuhi kebutuhan asasi mereka tanpa dibayangi dengan kelangkaan dan mahalnya bahan pokok. 

Sayangnya sistem kapitalisme telah melalaikan tugas pokok negara yang harusnya menjadi pelayan rakyat malah mementingkan korporasi. Kebijakannya tidak pernah berpihak pada rakyat. Pengabaian inilah yang menjadikan negeri tidak pernah tuntas dalam menyelesaikan masalah.

Penguasa melakukan liberalisasi harta milik rakyat dengan menyerahkan penguasaan dan pengelolaan kepada swasta. Padahal kekayaan alam berupa gas dan tambang berlimpah di negeri ini mampu untuk rakyatnya, bahkan Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai cadangan gas terbesar kedua setelah Cina di kawasan Asia Pasifik.

Sayangnya ladang migas di kuasai asing, sehingga rakyat tidak bisa menikmati pemanfaatan dengan murah bahkan gratis. Negara menyerahkan pengelolaan dan memberikan keuntungan terbesarnya pada pihak swasta. Inilah masalah mendasar yang tidak pernah terselesaikan.

Minyak dan gas adalah komoditas penting bagi masyarakat. Sudah seharusnya Negara memberikan hasil olahan gas ke rakyat dengan gratis atau murah dan mudah. Tidak perlu administrasi yang ribet untuk mendapatkan gas. Hanya saja kepengurusan rakyat diatas tidak akan berjalan selama kapitalisme mencengkeram. 

Islam Solusi Kelangkaan Gas

Rasulullah SAW bersabda, ‘ Kaum muslim itu berserikat dalam tiga hal, yaitu air, padang rumput dan api’.( HR Abu Dawud ). Gas salah satu kepemilikan umum yang tidak boleh dikuasai negara apalagi sampai asing yang mengelolanya. Oleh karena itu, dalam Islam pengelolaan gas berawal dari paradigma bahwa kepemilikan sumberdaya alam dan energi termasuk gas milik umum dikelola oleh negara dan hasilnya akan dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat. Dengan tata kelola Islam tidak akan terjadi kelangkaan gas.

Wallahu a’lam bishoab

Penulis: Asilah (Pemerhati Sosial)
Komentar

Tampilkan

Terkini