LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Selasa (09/01/2023) menggelar coaching/pembekalan terkait Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) terhadap mahasiswa yang akan melaksanakan dalam KPM di desa-desa di lingkungan Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar dalam waktu dekat.
Kegiatan pembekalan ini berlangsung satu hari penuh di Ruang Teater Gedung Musium UIN Ar-Raniry, menghadirkan narasumber yang terdiri dari Ketua LP2M, Dr. Jasafat, M.A., Kepala Pusat Studi Gender dan Anak, Dr. Nashriyah, M.A., Kepala Pusat Kerohanian Moderasi Beragama yang di wakili oleh Rahmat Syah Putra, PJ Bupati Aceh Besar, T. Badilsyah dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran, Bakri.
Berbagai materi penting disampaikan dalam pembekalan ini. Ketua LP2M, Dr. Jasafat dalam kesempatan ini membahas tentang Visi & Misi UIN Ar-Raniry dan Sosialisasi Budaya dan Etika. Beliau menegaskan program pelaksanaan KPM ini dilakukan bagi mahasiswa yang sudah ditaraf mantang dalam pengetahuannya, mereka yang sudah banyak melalui rintangan perkuliahan dan akan menyelesaikan tugas akhir kuliah. Oleh sebab itu, mahasiswa/i UIN Ar-Raniry diharapkan nantinya akan mampu berbagi pengetahuan kepada masyarakat di mana mereka nantinya ditempatkan.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
“Kita berharap semoga peserta mahasiswa/i KPM UIN Ar-Raniry menjadi agent of change (agen perubahan) yang bisa melakukan perubahan yang baik ditempat mereka mengabdi serta menjadi pribadi yang berguna bagi nusa dan bangsa," ungkap Dr. Jasafat.
Sementara Nashriyah selaku Kepala PSGA membahas tentang adanya program “Desa ramah perempuan dan peduli anak”. Dalam kesempatan ini beliau memberikan pesan kepada peserta mahasiswa/i KPM untuk dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan hendaknya untuk memiliki sensitifitas gender sehingga tidak ada pihak yang tertinggal atau terdiskriminasi dan juga peduli akan anak.
Selain itu, Nashriyah juga mengingatkan selama mahasiswa berkegiatan di masyarakat untuk sama-sama saling menjaga satu sama lain. Tidak ada perbedaan gender yang saling mendeskriminasi. Selalu berkomunikasi baik dengan sesama KPM maupun masyarakat setempat.
Di akhir pemaparan, Kepala PSGA menyinggung tentang fenomena kekerasan seksual baik itu di masyarakat maupun di lingkungan kampus. Beliau menegaskan bahwa jika ada di kalangan mahasiswa mendapatkan perlakukan tindak kekerasan seksual, khususnya di lingkungan, segera untuk melapor ke ULT (Unit layanan Terpadu) atau ke PSGA. Mereka diharapkan untuk tidak mendiamkannya.
Rahmat Syah Putra yang mewakili Ketua Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama mengenalkan fungsi moderasi beragama kepada peserta masyarakat supaya menjadi pribadi yang agamis.
Dan pengelolaan profil gampong oleh PJ Bupati Aceh Besar menyampaikan gambaran umum Aceh Besar sebagai pengenalan seputar Aceh Besar serta pengelolaan Administrasi Perkantoran yang dipandu oleh Bakri.