-->

51 Orang Pengungsi Rohingya "Terdampar" di Desa Kwala Langkat, Sumatera Utara

23 Mei, 2024, 18.20 WIB Last Updated 2024-05-23T11:20:48Z

LINTAS ATJEH | LANGKAT - Sebanyak 51 orang pengungsi Rohingya "terdampar" di Desa Kwala Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/05/2024) sekira pukul 10.00 WIB.


Hal tersebut dikutip redaksi dari video TikTok yang diunggah akun Hotli Simanjuntak, Kamis (23/05/2024). Masuknya Pengungsi Rohingnya di Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dengan menumpang 1 (satu) unit Kapal Kayu bermotor.


Kemudian para pengungsi Rohingya diturunkan di pinggir pantai Desa Kwala Langkat lalu berjalan kaki menuju Desa Kwala Langkat. Adapun para pengungsi Rohingnya berjumlah 51 orang terdiri dari 42 orang laki-laki dewasa, 3 orang wanita dewasa, 4 anak-anak dan 2 anak laki-laki.


Kedatangan para pengungsi Rohingya sementara langsung diarahkan ke aula serbaguna Desa Kwala Langkat. Namun mendapatkan penolakan dari warga desa setempat.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Kepala Desa Kwala Langkat, Mahyu Daniel mengatakan tentang masuknya Rohingya ini ke Desa Kwala Langkat dari laut menuju hutan. 


"Tahunya sudah sampai di kampung, baru kami tahu. Jadi orang itu langsung menuju ke kantor Desa Kwala Langkat dan kami tempatkan di gedung serbaguna. Sudah itu pada sore hari, kami bawa juga pengungsi Rohingya ini ke tepi pantai Tanjung Lampu Ujung Damak. Ya kita tidak tahu mereka menuju Desa Kwala Langkat. Tapi kita tahu setelah mereka sudah sampai di Desa Kuala Langkat ini," jelasnya.


Daniel kembali menjelaskan yang mereka lakukan terhadap Pengungsi Rohingya yang ada di Desa Kwala Langkat. "Kita kasih makan dan kita fasilitasi minum, itu aja. Selebihnya yang ini harus dilakukan, masyarakat ini berbondong-bondong menjumpai pak kades untuk segera Rohingya ini di usir atau diarahkan pulang dari Desa Kwala Langkat ini."


Ia juga menegaskan bahwa masyarakat Desa Kwala Langkat menolak kehadiran Pengungsi Rohingya di desanya dengan alasan kurang nyaman dan takut adanya Rohingya. 


"Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,  dia ini masuk kampung, takut buah-buahan daerah petani disini takut kehilangan dan masyarakat Desa Kwala Langkat ini takut dengan untuk mencari kepiting, kerang dan ikan," ungkapnya. 


"Harapannya pak kades ke pemerintah ini juga segera diungsikan atau dikeluarkan dengan secepat mungkin. Kita memindahkan Rohingya ke pantai supaya jauh dari pemukiman, supaya juga Rohingya ini mudah buang air besar dan air kecil, dan mudah untuk mandi," tandas Mahyu Daniel.[Ari M]

Komentar

Tampilkan

Terkini