-->




[Cerbung] Kisah Perjalanan Hidup Gadis Perguato Gorontalo

01 April, 2015, 19.52 WIB Last Updated 2015-04-01T12:52:28Z
Ist
Kisah Perjalanan Hidup Gadis Perguato Gorontalo
Oleh Istanjoeng


Namaku Mariyani, orang-orang biasa memanggilku Ariyani. Ini adalah kisah perjalanan hidupku yang hari ini belum lekang dalam benakku.

Sebuah kisah dalam hidupku yang nyaris menyesal seumur hidupku, bila aku sendiri saat itu tidak berani mengambil sikap. Ya!! Sebuah perjalanan kisah yang aku sendiri takjub dibuatnya, sebap aku sendiri mungkin menyangka di dunia ini tak ada orang lain seperti dia.

Pembaca Nurani yang baik, Tahun 2007 silam, aku dipaksa orang tuaku untuk menikah dengan seorang pria, Kak Arfan namanya. Kak Arfan adalah seorang lelaki.. yang tinggal sekampung denganku.

Tetapi dia satu leting dengan Kakakku saat sekolah dulu, usia kami terpaut empat tahun, yang aku tahu.. Bahwa sejak kecil adalah Kak Arfan taat kepada orang tuanya, dan juga rajin ibadahnya.

Dan tabiat yang dari kecil terbawa-bawa sampai dewasa, aku merasa risih sendiri dengan Kak Arfan, apabila berpapasan di jalan semisal, sebab sopan santunya terlalu berlebihan kepada orang-orang, geli aku menyaksikannya.

Yah!!! Kampungan banget gelagatnya, setiap ada acara-acara ramai di kampong pun, Kak Arfan tidak pernah kelihatan bergabung dengan teman-teman seusianya, pasti kalau dicek kerumahnya? Gak ada!.

Orang tuanya pasti menjawab.. Kak Arfan-nya lagi di Mesjid Nak?,"Menghadiri Majelis Taklim!," ujar orang tua Kak Arfan.

Dan memang mudah sekali mencari Kak Arfan, sejak lulus dari Pesantren Alhirat Kota Gorontalo, Kak Arfan sering menghabiskan waktu bersama orang tuanya, terkadang Kak Arfan membantu orangtuanya berjualan, kadang bersama bapaknya di kebun atau di sawah.

Kadang.. Sebagian teman sebayanya menyayangkan potensi-potensi dan kelebih-kelebihannya, yang tidak tersalurkan. Pembaca lintasatjeh.com! Secara visik memang Kak Arfan tidak sepadan dengan ukuran ekonomi keluarganya.

Sebab kadang! Gadis-gadis kampung suka menggodanya, kalau Kak Arfan dalam keadaan rapi, menghadiri acara-acara di Desa semisal, tetapi bagiku sendiri itu biasa-biasa saja.

Sebab bagiku sendiri adalah Kak Arfan adalah sosok yang tidak Istimewa. Apa..!! Istimewanya menghadiri Taklim, kurang pergaulan dan Kampungan banget, kadang hatiku sendiri bertanya. Kok bisa ya?! Ada orang Sekolah di Kota!! Namun begitu kembali ke Desa, tak ada sedikit pun ciri-ciri ke Kotaan yang melekat pada dirinya.

Hp.. Gak ada, selain membantu orang tua, pasti kerjanya..! Ngaji, Sholat, Taklim, dan kembali bekerja lagi. Seolah ruang lingkup hoidupnya hanya menonton pada itu?.. Itu saja.

Sekali-sekali ke Bioskop kek, ngumpul dengan teman-teman kek, di pertigaan kampung yang ramainya luar biasa setiap malam Minggu, apalagi setiap malam Minggu dan Kamis ada Curhat Kisah yang Top banget!, disebuah Stasion Radio yang ada di Kota Gorontalo.

Kalau gak salah ingat. Nama acaranya,"Suara Hati," dan pembawa acaranya juga Satrio Herlambang. Pembaca lintasatjeh.com yang baik, waktu terus bergulir, dan seperti Gadis-gadis moderen pada Umumnya..! Yang tidak lepas dengan kata-kata pacaran, aku pun demikian.



Bersambung…………
Komentar

Tampilkan

Terkini