-->








GRAM: Pelayanan Imigrasi Lhokseumawe Buruk

20 Juni, 2015, 10.44 WIB Last Updated 2015-06-20T03:44:34Z
Wasdakim Imigrasi Lhokseumawe Albert Jalius
BANDA ACEH - Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM), menyayangkan buruknya pelayanan Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe. Hal ini menyusul sikap arogansi petugas Imigrasi terhadap wartawan.


"Kita sangat menyayangkan terkait hal ini, apalagi terhadap insan Pers yang harusnya dilayani dengan baik ketika sedang menjalankan tugas jurnalistiknya," kata Direktur LSM GRAM, Muhammad Azhar, menjawab lintasatjeh.com, Sabtu (20/6/2015), terkait wartawan diajak duel oleh petugas Imigrasi beberapa waktu lalu di Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe.


Dirinya menilai sikap petugas Imigrasi dan pernyataan Albert Djalius selaku Wasdakim Imigrasi yang terkesan provokatif itu justru lari dari semangat Motto Imigrasi yang "melayani dengan tulus", serta semangat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Hegara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang menetapkan tahun 2014 sebagai tahun inovasi pelayanan publik.
  
"Kita lihat saat ini Imigrasi Lhokseumawe justru mengabaikan semangat itu mengenai etika dalam memberikan pelayanan," ucap Azhar.

Inovasi pelayanan publik itu dimaksudkan utuk mendorong instansi pusat maupun daerah agar dalam melakukan inovasi pelayanan publik lebih fokus, terarah, mendalam dan berkesinambungan. Penetapan ini jelas harus disambut dengan sukacita karena sejalan dengan motto imigrasi.

"Layani publik dengan hati, sepenuh hati, dan hati hati. Bukan malah dengan sesuka hati," tandasnya.

  
Maka itu, Imigrasi harus melayangkan permintaan maafnya dengan publik dan kepada Insan Pers yang mestinya dijadikan sebagai teman yang baik, bukan malah dimusuhi.[Redaksi]
Komentar

Tampilkan

Terkini