-->








LAPMI HMI Aceh Besar Tolak Penutupan AKKES

12 April, 2017, 14.44 WIB Last Updated 2017-04-12T07:44:15Z
BANDA ACEH - Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cabang Aceh Besar ikut menyuarakan penolakan terhadap keinginan Pemkab Aceh Utara mengambil keputusan yang akan menutup Akademi Kesehatan Pemkab Aceh Utara. Karena berdampak hilangnya kampus sebagai tempat belajar mengajar dan susahnya alumni untuk mengurus administrasi yang berhubungan dengan kampus tersebut.

Direktur LAPMI HMI Aceh Besar, Zoel Fahmi dalam pers rilisnya, Rabu (12/04/2017), mengatakan keputusan Pemkab tersebut menciderai pendidikan di Aceh Utara sendiri dan Aceh pada umumnya. Pendidikan adalah hak dasar untuk setiap warga negara yang tidak boleh digangu gugat oleh siapapun dan atas kepentingan apapun, sebagai warga negara hak atas pendidikan telah diatur dalam UUD 1945.

“Keputusan untuk membentuk UPTD menurut saya sama halnya dengan mematikan peradaban suatu bangsa dan mematikan harapan generasi muda untuk mendapatkan pengetahuan dan pendidikan yang layak," katanya.

Seharusnya, lanjut dia, Pemkab Aceh Utara dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan segala aspek moril dan materil yang akan dialami oleh mahasiswa dan alumni AKKES Pemkab Aceh Utara.

Fahmi juga menambahkan penutupan kampus akan mengakibatkan kesulitan bagi lulusannya yang bekerja diluar negeri.

"Saat verifikasi pendidikan akan gagal karena tidak ada alamat yang bisa dihubungi oleh otoritas negara lain dan ini bisa mengakibatkan calon pekerja ditolak untuk mendapatkan nursing license untuk bekerja atau praktek di negara lain," urainya.

Sejalan dengan hal tersebut, Bahrun Walidin sebagai Ketua PPNI Aceh Utara turut bersuara terkait keputusan yang diambil oleh Pemkab Aceh Utara bahwa menutup institusi pendidikan bukanlah sebuah keputusan yang bijak sama halnya dengan memadamkan lampu yang akan berdampak pada perkembangan pendidikan di Aceh Utara.

“Seharusnya keputusan yang menyangkut hidup orang banyak dipertimbangkan secara matang dengan mendengarkan masukan dari berbagai kalangan janganlah seakan mengambil keputusan sepihak. Telusuri sejarah berdirinya AKKES yang begitu berliku namun setelah berdiri megah dan dilengkapi berbagai fasilitas dengan mudahnya kita mengambil keputusan untuk menutup,” tandasnya.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini