-->








Sepenggal Kisah Hapasdi, Korban Kebakaran Kota Fajar

20 April, 2017, 00.07 WIB Last Updated 2017-04-19T17:07:48Z
ACEH SELATAN - Kebakaran hebat melanda di Lorong Mawar dan Lorong Taqwa Kota Fajar. Tercatat 42 ruko dan 30 unit kios ludes terbakar dan rata dengan tanah. 

Sementara 73 KK dengan 194 jiwa harus kehilangan tempat tinggal serta mengungsi di ruko milik Pemkab Aceh Selatan.

Bencana kebakaran dini hari, Rabu (19/04/2017), menyisakan seribu kisah sedih dan duka yang mendalam bagi warga penghuni ruko dan kios yang sudah menempati Komplek Pasar Kota Fajar.

Seperti yang disampaikan Hapasdi (36), salah satu penghuni ruko di Lorong Taqwa yang sudah 6 bulan menggeluti usaha dagang berupa pakaian, korden dan alat kamar pengantin.

Haspadi merupakan asli warga Desa Indra Damai, Kecamatan Kluet Selatan dan pindah domisili dan menetap di Kota Fajar sejak membuka usaha dagangnya.

Haspadi kepada LintasAtjeh.com bertutur, saat kebakaran terjadi, dirinya, istri dan seorang putranya sudah terlelap dalam tidur.

Dalam tidurnya, sayup-sayup terdengar teriakan orang minta tolong. Dengan kondisi terkejut, langsung terbangun namun belum penuh kesadaran dengan terjadinya kebakaran yang bermula dari Lorong Mawar.

Setelah bangun, beberapa saat langsung keluar dan melihat warga Lorong Taqwa dan Lorong Mawar dalam kondisi panik sambil memadamkan api yang sudah membakar sekitar 3-4 ruko.

Pada kondisi tersebut, Hapasdi berupa menyelamatkan istri dan anaknya untuk diamankan di Masjid Nurul Yaqin.

Setelah yakin keluarga aman, Hapasdi kembali ke lokasi kebakaran untuk bersama warga lainnya berupaya memadamkan api.

Namun, selang waktu kurang lebih 15 menit, api mengamuk dan melahap seluruh ruko dan kios di Lorong Taqwa dan Lorong Mawar.

Hapasdi mengaku hanya bisa menyelamatkan harta benda berupa peci, baju dan kain sarung. Sementara istri dan anaknya hanya membawa baju yang melekat di badan saja.

Di lokasi kebakaran, sebenarnya sudah ada mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Aceh Selatan. Namun tidak sanggup meredam kobaran api di seluruh komplek.

"Ini musibah, kami harus tabah dan sabar yang penting kami semua selamat," ungkap Hapasdi di ruko pengungsian Lorong Taqwa menutup kisahnya.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini