-->








Gadjah Puteh: Kontraktor Jangan Rampok Hak Warga!

23 Juli, 2017, 14.03 WIB Last Updated 2017-07-23T07:03:47Z
LANGSA - Banyaknya proyek fisik yang sedang dilaksankan dalam wilayah Pemko Langsa saat ini ternyata membawa berkah ekonomis bagi sebahagian masyarakat nya.

Selain itu, proyek yang pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) Langsa, Otsus, DAK dan APBA tersebut juga berdampak pada terciptanya lapangan kerja temporer baru.

Namun demikian sangat disesalkan, jika program konstruktif itu dinodai oleh sikap arogansi segelintir oknum kontraktor pelaksana sejumlah proyek yang dipercayakan oleh pemko dan masyarakat Langsa kepadanya itu. Mereka justru mengabaikan hak-hak sosial masyarakat, seperti mengaduk semen dan menumpuk material diatas badan jalan yang merupakan sarana dan prasarana fasilitas milik umum.

Kondisi itu tak ayal membuat sebagian masyarakat menjadi terganggu dan mengeluh saat melintas, juga rambu informasi yang tidak dipasang oleh para kontraktor pada lokasi dan jalur dimaksud.

Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif LSM Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah Almahdaly di ruang kerjanya kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (22/07/2017).

"Janganlah demi keuntungan pribadi lantas hak-hak publik dimarginalkan. Ini sudah tidak benar lagi," kata Sayed.

Menurut Sayed, selama ini masyarakat Kota Langsa sangat mendukung serta memberi apresiasi terhadap sejumlah pembangunan peningkatan fasilitas sarana infrastruktur di Kota Langsa.

"Tidak pernah kita dengar ada kelompok masyarakat yang melakukan demo atau menolak pembangunan di wilayahnya. Itu artinya warga mendukung program pembangunan pemerintah, maka jangan rampok hak-hak warga," ujarnya.

Dikatakannya, berbagai cara mesti diupayakan dalam mencari titik penempatan material dan pengadukan semen. Tentu hal itu dapat disiasati oleh para kontraktor atau rekanan dalam penempatan material dan alat kerja lainnya.

"Keluar sedikit belanja tidak masalah, yang penting proyek berjalan, masyarakat pun tidak terganggu aktifitasnya. Kasihan warga sangat terganggu aktifitasnya, belum lagi debu semen yang terhirup oleh masyarakat saat melintas," paparnya.

Gadjah Puteh mengkhawatirkan, dampak dari sikap buruk dan arogansi oknum kontraktor tersebut akan berimbas terhadap citra Pemko dan Walikota Langsa di mata publik.

"Semestinya para oknum kontraktor itu dapat menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemko Langsa dengan bekerja secara profesional. Karena pada prinsipnya pembangunan itu sendiri adalah salah satu upaya memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat" imbuhnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini