-->








Lantik Bupati Bireuen, Ini Pesan Irwandi!

10 Agustus, 2017, 21.49 WIB Last Updated 2017-08-10T14:49:34Z
Bireuen - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengajak Pasangan Bupati/Wakil Bupati Bireuen, H. Saifannur, S.Sos dan Dr. Muzakar A Gani, SH, M.Si, untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Bireuen sebagai sumber pendapatan asli daerah untuk kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut disampaikan Irwandi Yusuf seusai melantik pasangan Bupati Bireuen H. Saifannur, S.Sos dan Wakil Bupati Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakar A Gani periode 2017-2022 dalam Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen di Gedung Kantor Bupati Bireuen, Kamis (10/08/2017).
Irwandi mengatakan Kabupaten Bireuen memiliki potensi ekonomi yang cukup kaya. Sejak dulu, Bireuen dikenal sebagai salah satu basis pertanian di Aceh dengan beragam komoditi yang dihasilkannya. Di sektor perikanan, Bireuen juga merupakan produsen ikan tangkap dan ikan tambak cukup besar.
"Letak geografis wilayah ini, membuat Bireuen sangat berpotensi dikembangkan sebagai kota perdagangan dan jasa," ujar Irwandi.
Bahkan, lanjut Irwandi, Bireuen  dikenal sebagai wilayah yang mampu menghasilkan berbagai produksi teknik, termasuk karoseri kendaraan, mesin dan sebagainya.
"Hal ini hendaknya bisa dibangkitkan kembali, disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini," kata Irwandi.
Dengan potensi sumber daya yang cukup lengkap, Bireuen, kata Irwandi termasuk salah satu kawasan investasi yang menjanjikan di berbagai sektor. Letak kabupaten ini sebagai daerah lintasan di wilayah pesisir timur juga sangat potensial sebagai kota transit dan pusat perdagangan.
"Saudara berdua harus dapat membenahi tata kota wilayah ini agar lebih baik lagi. Tingkatkan rasa aman dan kepastian hukum bagi para investor dan sektor swasta sehingga aktivitas ekonomi di daerah ini semakin meningkat," kata Irwandi.
Di sektor pariwisata, Bireuen juga sangat terkenal dengan kulinernya, seperti sate matang, keripik Bireuen, dan lainnya yang umumnya semua itu dikelola oleh unit usaha kecil dan menengah.
"Untuk dukungan bagi kemajuan UKM dan UMKM di daerah ini harus ditingkatkan agar usaha rakyat semakin berkembang dan kesejahteraan keluarga semakin meningkat," ujar Irwandi.
Terkait dengan program kesehatan, Irwandi meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen agar pengembangan RSUD dr. Fauziah Bireuen sebagai rumah sakit rujukan regional di wilayah utara, dapat terus dilakukan baik kelengkapan SDM, sarana dan prasarana, pelayanan serta berbagai alat medis di RS tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Irwandi juga menghimbau pasangan Bupati Bireuen agar dapat menyesuaikan visi dan misi yang diusung dengan visi dan misi pemerintah Aceh yaitu terwujudnya Aceh damai dan sejahtera melalui Pemerintahan yang bersih, adil dan melayani.
"Tidak boleh membagi-bagi proyek, tidak boleh mengambil fee, karena mazhab ekonomi yang kita anut adalah Hanafi, atau tidak ambil fee," tegas Irwandi.
Irwandi menjelaskan bahwa visi dan misi tersebut diuraikan lagi dalam beberapa program prioritas, yaitu Aceh Seujahtra,  Aceh SIAT (Sistem Informasi Aceh Terpadu), Aceh Caròng, Aceh Energi, Aceh Meugoë dan Meulaôt, Acèh Troë, Acèh Kreatif, Acèh Kaya, Acèh Peumulia, Acèh Damê, Acèh Meuadab, Acèh Teuga, Acèh Green, Acèh Seuninya, dan Acèh Seumeugot.
Irwandi juga menyampaikan bahwa selama kepemimpinannya lima tahun kedepan akan mengupayakan penambahan energi dengan mengembangkan geothermal yang ada di Aceh dan kapal pembangkit listrik.  Selain itu, pengadaan kilang padi agar hasil padi di Aceh tidak perlu lagi dibawa ke Medan dan dibawa lagi ke Aceh serta Cold Storage untuk penyimpanan ikan yang ditangkap oleh para nelayan.
Irwandi berharap dibawah H. Saifannur dan DR. Muzakar Bireuen dapat tampil sebagai pemimpin yang amanah dan bijaksana dalam menjalankan kewajiban lima tahun ke depan di Kabupaten Bireuen.
Berbeda dengan pelantikan Bupati/Walikota sebelumnya yang dilaksanakan di dalam Gedung DPRK, Pelantikan Pasangan Bupati Bireuen dilakukan diluar gedung, tepatnya di halaman belakang Kantor Bupati Bireuen. Sejumlah Ulama Kharismatik Aceh juga hadir, antara lain Waled Nuruzzahri, Abu Tumin, Abu Kuta Krueng, Abu Mustafa Puteh dan Waled Hasanul Basri.[Humas Aceh]
Komentar

Tampilkan

Terkini