-->








Wow! Dosen Unimed Ubah Sampah Jadi Rupiah

07 Agustus, 2017, 20.48 WIB Last Updated 2017-08-07T13:48:48Z

MEDAN - Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Medan mengajak masyarakat Deli Tua untuk memanfaatkan sampah an organik menjadi karya seni rupa dan kerajinan. Sampah an organik merupakan sampah non hayati yang tidak dapat diurai oleh alam, seperti botol plastik, tas plastik, sachet plastik, dan lain-lain. 
Pembakaran sampah an organik seperti plastik yang tidak sempurna dan gas yang dihasilkan akan terurai di udara menjadi dioksin, senyawa ini berbahaya jika terhirup oleh manusia.
Menyikapi kondisi tersebut, maka Ketua Pelaksana Tim LPM Unimed, Adek Cerah Kurnia Azis mengungkapkan produksi sampah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah domestik yaitu sebesar 5,4 juta ton per tahun setelah China dan Sumatera Utara termasuk daerah penyumbang sampah an organik terbesar di Indonesia di luar Jawa. Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang benar-benar terukur dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Sehingga masyarakat tidak mengangap sampah tersebut sebagai bahan yang tidak memiliki nilai guna bahkan menjadi limbah. Maka dari itu program ini dibuat untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang penangan sampah agar tidak menjadi limbah dan memiliki nilai ekonomi,"  ungkap Dosen Seni Rupa tersebut, Senin (07/08/2017).
Kegiatan yang dilaksanakan di balai Kelurahan Deli Tua Barat diikuti puluhan ibu-ibu yang notabene merupakan peserta Program Keluarga Harapan (PKH). 
Kegiatan tersebut mengambil tema "Pemanfaatan Sampah An Organik Menjadi Karya Seni Rupa dan Kerajinan". Kelompok Program Keluarga Harapan (PKH) Andaliman, Kenanga dan Mawar yang menjadi sasaran utama dalam kegiatan ini. Kelompok perkumpulan Ibu-Ibu kurang mampu inilah yang akan membuat aneka ragam tas, bunga, dompet dan keranjang yang berbahan dasar sampah an organik.
Sriwati yang menjadi ketua pada kelompok kegiatan ini, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh LPM Unimed. "Ibu-ibu keluarga harapan cukup senang dengan pelatihan yang dilaksanakan oleh Dosen Unimed. Karena tidak hanya ilmu yang diberikan, peralatan untuk membuat kerajinan pun disediakan oleh dosen-dosen tersebut sehingga kegiatan jauh dari kesan formal tapi langsung dirasakan manfaatnya karena produk langsung dapat dijual," ungkap Sriwati peserta program keluarga harapan tersebut.
Kedepannya LPM Unimed akan membina Ibu-ibu PKH Andaliman, Kenangan dan Mawar melalui pemanfaatan sampah an organik, dimana akan dilakukan berbagai macam pengembangan karya seni rupa kerajinan yang lebih bervariasi lagi, yang bisa diterima oleh pasar sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya dan mengurangi limbah tentunya.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini