-->









 





Densus 88 bekuk jaringan teroris Poso

16 Mei, 2014, 19.54 WIB Last Updated 2014-05-17T01:41:34Z
Lintasatjeh.com - Jajaran Densus 88 dalam seminggu ini berhasil menangkap total 9 orang jaringan teroris Poso di lokasi penggerebekan di Jawa Tengah, dengan mengamankan barang bukti berupa; senjata api (senpi) panjang Gas 15 pucuk, senpi pendek 2 pucuk, panah, samurai dan pedang.

"Saudara Rifki alias Bondang ditangkap di rumah makan taman selera Indramayu, Jabar. Tersangka merupakan DPO kerusuhan Poso Bom Tantena 2005 dan alumni pelatihan Cam Moro, Filipina," ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Ama di Jakarta Selatan, Jumat (16/5).

Dijelaskanya lebih lanjut, pada hari Selasa (13/5) lalui sekitar pukul 13.30 WIB, telah dilakukan penangkapan terhadap tersangka teroris atas nama Ramuji alias Kapten di Belimbing, Kecamatan Paciran Lamongan, tersangka juga merupakan jaringan Poso.

Selain itu, Salim alias Yahya di Kalten Jawa Tengah, DPO kasus Bom Tanteta Poso, juga Arif, alias Tomy, Selamet, Rofoq, Arifi, dan Yusuf, kelimanya ditangkap dari hasil pengembangan dan pemeriksaan tersangka Rifki dan Yahya alias Salim.

Penangkapan teroris di Klaten

Tim Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap 5 orang terduga teroris di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dari penggerebekan tersebut, Densus 88 menyita belasan senpi.

Penangkapan terhadap lima orang, yaitu Arif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin dan Yusuf. Kelimanya merupakan hasil pengembangan tersangka Rifki dan Yahya alias Salim," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Frangky Sompie di Jakarta, Kamis (15/5).

Menurut dia, berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror di sebuah bengkel yang berlokasi di daerah Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, diamankan puluhan senjata api (senpi) dan senjata tajam. Terduga ditangkap di sebuah rumah toko yang disewa dari warga Desa Bero Kecamatan Trucuk. Ruko tersebut disewa sejak 3,5 bulan yang lalu untuk digunakan sebagai bengkel las.

Senjata itu terdiri atas 15 senpi panjang gas cal 7mm, dua senpi pendek gas cal 7mm, satu crossbow, satu panah, lima samurai panjang, enam pedang sedang dan 25 pisau lempar. Selain itu, pihaknya juga mengamankan dokumen pembuatan bom.

"Kita berupaya melakukan pencegahan terhadap perkembangan kasus terorisme di berbagai wilayah di Indonesia. Pencegahan dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan sindikat pelaku terorisme yang sudah pernah ditangkap sebelumnya," ujar Ronny.

Lebih jauh, dia memaparkan Densus 88 Antiteror juga telah melakukan penangkapan sejumlah orang yang diduga terlibat aksi terorisme, diantaranya terkait peristiwa kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah.

Pada Senin (12/5), pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap Rifki alias Bondan alias Royan di rumah makan Taman Selera Pantura, Indramayu pada pukul 13.30 WIB. Tersangka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kerusuhan Poso bom tentena 2005 dan juga merupakan alumni camp pelatihan Moro, Filipina.

Lalu, pada Selasa (13/5), tim Densus juga menangkap Ramuji alias Kapten alias Ahmad di Jalan Brlimbing Raya, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Tengah pada pukul 13.30 WIB. Tersangka terlibat dalam pelatihan militer di Poso dan penyuplai logistik.

Kemudian, pada Rabu (14/5), dilakukan penangkapan terhadap Salim alias Ustad Yahya di Klaten, Jawa Tengah pada pukul 21.00 WIB. Tersangka masuk ke dalamn DPO kerusuhan Poso bom Tentena 2005 dan alumni camp pelatihan Moro, Philipina. Salim ditangkap bersama-sama dengan Setiawan.

"Untuk selanjutnya, kita masih terus melakukan pengembangan dan penggeledahan di beberapa wilayah lain guna mencegah aksi-aksi terorisme di Indonesia," ungkap Kadiv Humas Ronny Frangky Sompie.[BeritaHUKUM.com]
Komentar

Tampilkan

Terkini