Lintasatjeh.com - Arus sungai Krueng Putu di Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya dilaporkan semakin mengganas dan terus mengikis lahan perkebunan dan pemukiman warga di sejumlah Desa yakni Desa Udeung, Desa Ara, dan Blang Glong, Kecamatan Bandar Baru, sehingga mengancam permukiman warga.
Selain itu, bangunan umum berupa rumah milik warga Desa Udeung dan Desa Ara, terancam amblas ke dasar sungai karena arus sungai terus menggerus pondasi rumah warga yang berada di pinggir sungai Krueng Putu.
Ibrahim Mahmud (32) warga Desa Udeung, kepada Lintasatjeh.com, Selasa (27/5/2014), mengatakan terjang arus sungai Putu telah dialami sejak tahun 2004 lalu dan hingga kini telah mengikis lahan dan tebing sungai serta sudah mendekat ke pemukiman warga.
"Kayaknya proyek Bronjong sudah pernah keluar namun diduga sudah dialihkan ke tempat lain," ujar Ibrahim.
Ibrahim Mahmud juga mengatakan, bahwa permukiman warga di pedalaman Kecamatan Bandar Baru itu terus menerus diterjang erosi dan banjir luapan sungai sehingga lahan perkebunan dan pemukiman penduduk terancam.
Sementara luas kebun milik Ibrahim Mahmud yang dulunya 37 meter. Namun setelah amblas hanya tinggal 23 meter.
Sekretaris Daerah Pidie Jaya, Iskandar mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat untuk meninjau lokasi amblas tersebut.
"Di daerah mana saja ya yang terancam amblas, nanti akan saya panggil dinas PU supaya segera meninjau lokasi tersebut," ungkap Iskandar.
Pantauan wartawan rumah-rumah yang parah akan terancam amblas yaitu milik, M.Yacob Ali (50), Baktiar Ismail (35) dan Ibrahim Mahmud (32) warga Desa Udeung, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.
Di Desa Udeung ada sekitar 50 rumah milik warga yang berada di pinggir sungai.namun sebagian tidak begitu parah. [la/pang]