-->








Sepucuk surat dari Ibu dan Ayah

28 Mei, 2014, 17.14 WIB Last Updated 2014-05-28T10:14:14Z

Oleh Istanjoeng



Sepucuk Surat dari Ibu dan Ayah

Anak ku

Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuk ku.

Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan Sup diatas meja, karna penglihatan berkurang.

Aku berharap Kamu tidak memarahiku, Orantua itu sensitif, selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.

Ketika pendengaran ku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan, aku berharap kamu tidak memanggilku "Tuli!"...

Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.

Maaf, Anak ku.

Aku semakin tua.  Ketika lutut ku semakin lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun. Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan.

Aku mohon, jangan bosan denganku.

Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak. Aku harap kamu terus mendengarkan aku.

Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku.

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu inggin sebuah balon?.

Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Maafkan Juga Bauku.

Tercium seperti orang yang sudah tua. Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi.

Tubuhku lema......

Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin, aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu...

Apa kamu ingat, krtika kamu masih kecil? Aku selalu mengejar-ngejar kamu, karna kamu tidak ingin mandi.

Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku, ketika selalu rewel.

Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua.

Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit, aku selalu sendiri sepanjang waktu.

Dan tidak memiliki seseorang pun untuk diajak bicara.

Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan. Bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku. Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu.

Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil? Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainan mu.

Ketika Saatnya Tiba......

Dan aku hanya bisa terbaring, Sakit dan Sakit
Aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.

MAAf. Kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan.

Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawat ku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.

Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama,. Ketika waktu kematian ku, datang,.

Aku berharap kamu memegang tangan ku dan memberikan ku kekuatan untuk menghadapi kematian.

Dan jangan khawatir...

Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipt.. Aku akan berbisik padaNya.....

Untuk selalu memberikan BERKAH pada mu. Karena kamu mencintai Ibu dan Ayah Mu...

Terima kasih atas segala perhatianmu, nak.. Kami Mencintai Mu,

Dengan Kasih yang Berlimpah.
IBU DAN AYAH
Komentar

Tampilkan

Terkini