Lintasatjeh.com - Anggota tim sukses
calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Effendi Simbolon mengatakan,
pernyataan Jokowi terkait Laut China Selatan sudah tepat. Dia menilai,
justru capres Prabowo Subianto yang salah bertanya.
"Prabowo salah bertanya. Yang dijawab Jokowi sudah tepat, bahwa
Indonesia tidak ada dalam konflik yang dimaksud," ujar Effendi usai
debat ketiga capres di Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (22/6/2014)
malam.
Ia mengatakan, Prabowo seharusnya bertanya soal peran Indonesia dalam
konflik beberapa negara lain di Laut China Selatan. Maka, jawaban
Jokowi sudah tepat, yaitu berperan aktif menjaga ketertiban dan keamanan
dunia. Adapun soal konflik di Perairan Natuna, menurut dia, hal itu
adalah konflik dua negara yang tidak terkait dengan Laut China Selatan.
"Harus diklarifikasi itu. Perairan Natuna itu perbatasan Indonesia
dengan Vietnam, bukan konflik Laut Tiongkok Selatan," katanya.
Sebelumnya, dalam debat capres, Minggu, Jokowi mengatakan, Indonesia
tidak memiliki konflik sama sekali dalam konflik di Laut China Selatan.
Namun, Indonesia dapat mengambil langkah perang jika memang dibutuhkan.
"Tapi harus kita amati, cek apa kita masuk ke sebuah konflik yang
justru membuat kita berhubungan tidak baik dengan Tiongkok, atau kita
bisa memberi solusi atas konflik itu," kata Jokowi.
Medio Mei 2014 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan,
Indonesia tidak termasuk negara yang memiliki persoalan dan klaim
kawasan di Laut China Selatan. Namun, Indonesia mengambil tindakan tegas
untuk meredakan ketegangan, terutama antara Vietnam dan Tiongkok.
Permasalahan Laut China Selatan masih belum mendapat titik temu.
Negara-negara Asia saling mengklaim kawasan sengketa tersebut, yakni
Malaysia, Vietnam, dan Taiwan. Kawasan Laut China Selatan diyakini
memiliki cadangan minyak dan gas yang melimpah.
Sumber: Kompas