Lintasatjeh.com - Dalam pembahasan anggaran APBA-P di ruang rapat Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (18/06), sekitar pukul 10.00 WIB.
Pasalnya, Dewan menunding rehap pendopo Bupati setempat penuh permainan.
Menurut penyampaian dewan bahwa Rehap pendopo Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Pidie Jaya yang saat ini sedang dikerjakan
disinyalir ada unsur permainan antara pihak konsultan dengan pihak pelaksana.
Anggaran yang diperuntukan untuk rehap pendopo
tersebut senilai 1,1 miliar rupiah dari sumber Anggaran Pendapatan
Belanja Kabupaten (APBK) Pidie Jaya tahun 2014 tidak melalui tahapan proses
tender atau pelelangan di LPSE Kabupaten Pidie Jaya serta tidak adanya
pembahasan terdahulu antara legislative dan eksekutif.
Untuk dapat dilakukan Penunjukan Langsung (PL)
proyek yang didanai dari uang rakyat tersebut justru dipecah-pecahkan agar
tidak melalui proses pelelangan. Hal tersebut sampaikan anggota komisi D
DPRK Pidie Jaya Hasan Basri ST MM usai melakukan rapat tentang pembahasan anggaran
APBK-P diuang rapat DPRK setempat, Rabu (18/6).
“Artinya, kemungkinan proyek rehap Pendopo rumah dinas
Bupati dan Wakil Bupati sudah disetting sejak awal oleh konsultan perncana
dengan pihak rekanan,”Tegasnya.
Lebih lanjut Hasan mengatakan, Ia sangat menyayangkan
karena uang sebanyak 1,1 miliar terkuras untuk rehap pondopo rumah dinas Bupati
dan Wakil Bupati. Padahal rehap tersebut sudah pernah dikakukan pada tahun 2012
yang lalu.
“Kalau ini masih dilakukan ini sama saja dengan
menghabur-hamburkan uang rakyat, sementara Kabupaten Pidie Jaya termasuk nomor
dua termiskin di Aceh. [la/pang]