-->









 





Jokowi pernah hidup miskin, dia tidak mau lihat rakyat menderita

03 Juni, 2014, 09.05 WIB Last Updated 2014-06-04T16:06:04Z
Lintasatjeh.com - Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah lama mengenal calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi). Luhut menyatakan mengetahui persis sosok Jokowi.

"Secara kebetulan saya kenal Jokowi enam tahun lalu. Saya punya kerja sama yang banyak dengan Jokowi. Sehingga saya tahu banyak Jokowi dari A-Z," kata Luhut dalam Diskusi Publik yang digelar Persekutan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bertajuk "Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014", di Jakarta, Senin (2/6).

Menurut Luhut, Jokowi figur sederhana dan merakyat. Selain itu, Jokowi pernah merasakan hidup dalam kemiskinan. "Jokowi bilang dia dari keluarga menderita. Empat kali pindah-pindah dari bantaran sungai Bengawan Solo," tutur Luhut.

"Jokowo pernah hidup miskin, karena itu dia tidak mau lihat rakyat menderita. Dengan tekad dan ketulusan saya tak ragu dukung Jokowi," ujar Luhut yang dipercaya menjadi anggota penasihat tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Sambil bercanda, Luhut menyebut kelemahan Jokowi hanya dari bentuk tubuh. "Kelemahan Jokowi itu cuma satu, kurus kerempeng," ucap Luhut.

Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sangat memahami permasalahan ekonomi Indonesia. Dia membantah apabila Jokowi hanya akan menjadi boneka pihak tertentu, jika terpilih sebagai presiden.

"Saya tidak ingin orang berpikir Jokowi boneka dan sebagainya. Jokowi paham masalah ekonomi Indonesia. Jokowi bilang dia bertekad mengalihkan subdisi BBM (bahan bakar minyak), demi perbaikan infrastruktur dan sebagainya," ujar Luhut.

Menurut dia, Jokowi juga bertekad menghapus kesenjangan dalam bidang pendidikan. "Pendidikan di desa-desa mesti ditingkatkan. Anggaran 20 persen APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk pendidikan harus dimaksimalkan," jelasnya.

Pada bagian lain, Luhut menyatakan Jokowi bakal meningkatkan kesejahteraan TNI dan Polri. "Jokowi pernah bilang kalau dia enggak tega lihat polisi asramanya tidak baik. Jokowi janji perbaiki kesejahteraan Polri maupun TNI," imbuhnya.

Sementara dalam bidang energi alternatif, menurut Luhut, Jokowi berkomitmen membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Hal tersebut dinilai penting demi memaksimalkan dan menciptakan energi alternatif.

"Harus ada riset untuk energi alternatif. Saya dan Jokowi sudah pernah diskusi, perlu pengembangan SDM untuk riset," ucapnya.


Sumber: Suara Pembaruan
Komentar

Tampilkan

Terkini