Lintasatjeh.com - Suami korban penganiayaan Wakil Ketua DPRD Kampar Eva Yuliana yang juga istri Bupati Kampar, Jefri Noer, Jamal (39), Senin (2/6/2014) siang mendatangi Mapolda Riau untuk membuat laporan polisi dan sekaligus minta perlindungan hukum.
Pasalnya suami dari Nurhasmi (36) itu merasa ketakutan dan khawatir karena dirinya mendapat ancaman. "Tujuan saya melapor ke Polda Riau, adalah untuk meminta perlindungan hukum. Saya khawatir terjadi sesuatu pada saya, istri dan anak saya yang dirawat di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru,"ujar Jamal kepada wartawan, Senin (2/6) usai membuat laporan.
Saat melapor ke Polda Riau tersebut Jamal didampingi sejumlah keluarganya. "Saya berharap agar polisi adil kepada rakyat, dan laporan saya di Polres Kampar agar segera ditindaklanjuti,"ucap Jamal.
Penganiayaan yang dilakukan istri dari orang nomor satu di Kampar itu berawal saat Jamal dan istrinya membersihkan lahan seluas 1 hektar di Dusun V Pematang Kulim, Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur, Sabtu (31/5).
Tiba-tiba sekitar pukul 17.00 datang istri Bupati Kampar Eva Yuliana dan ajudannya mengeroyok istrinya. "Saat itu saya sedang menyemprot tanaman dan istri saya sedang istirahat di sebuah pondok yang disebut-sebut milik Bupati Jefry Noer, karena katanya lahan saya milik Pak Jefry Noer," ucap Jamal.
Tidak lama kemudian kata Jamal, datang tiga orang menggunakan mobil pribadi warna hitam. "Ketiga orang itu terdiri seorang pria yang dikenal sebagai Bupati Kampar Jefry Noer, istrinya Eva Yuliana yang juga Wakil Ketua DPRD Kampar dan seorang ajudan. Bahkan warga di situ pun bilang itu Pak Jefry dan istrinya," ungkap Jamal.
Kemudian Jefry Noer marah-marah. "Saya dan istri diusir dari tempat itu. Lalu dianiaya oleh istri Bupati. Padahal lahan itu kami beli dua tahun lalu," kata Jamal.
Akibatnya, Nurhasmi (36) warga Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur kabupaten Kampar Propinsi Riau itu mengalami luka lebam di sejumlah bagian tubuhnya. Menurut Jamal, badan istrinya sakit-sakit."Istri saya sekarang sedang menjalani perawatan di RSUD Arifin Ahmad," papar Jamal.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi wartawan, Senin (2/6) membenarkan ada laporan tersebut. "Laporannya masih dalam penyelidikan," ujar Guntur. Yang jelas tambah Guntur, sebagai pengayom masyarakat ia memastikan selalu melindungi rakyat, apalagi sebagai korban.
"Saksi korban pastinya dilindungi, dalam penegakkan hukum tentunya kita melakukan penyelidikan terlebih dahulu, serta memantau korban untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,"ujar Guntur.
Terkait kasus tersebut kata Guntur, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi serta mengumpulkan barang bukti. "Namun kita juga akan memintai keterangan orang yang dilaporkan, kedua belah pihak akan kita mintai keterangannya guna penyelidikan lebih lanjut," ungkap Guntur.
Sumber: Tribunnews
