-->

Siswa miskin MTsN Pangwa kecewa, batal terima BLSM

18 Juni, 2014, 17.50 WIB Last Updated 2014-06-18T10:50:23Z
Lintasatjeh.com - Sejumlah siswa miskin Sekolah Madrasah Tsanawijah Negeri (MTsN) Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, kecewa,dikarenakan batal menerima Bantuan Langsung Siswa Miskin (BLSM).

Seperti halnya yang dialami oleh Asril Haryadi, anak pasangan Basri Ali dan Nursiah, warga Desa Deah Pangwa, dusun Bale Ara, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, merupakan keluarga miskin yang sehari hanya mencari tiram disungai.

"Dulu-dulunya tidak pernah tidak diberi, pada hal tahun ini sangat kita butuhkan uang tersebut untuk membeli baju masuk sekolah baru, apa ini ada kaitanya dengan yang waktu itu ada diberi lalu dipotong dan akhirnya dikembalikan," ujarnya Nursiah.

Kendati, Seharusnya pihak sekolah harus jeli memilih bagi siswa yang patut mendapatkan bantuan tersebut, dikarenakan bagi Asril bantuan ini sangat mendukung dirinya lanjut sekolah lagi.

Sementara Kepala Sekolah MTsN Pangwa, Drs. M. Nasir, melalui bagian TU, Nuraini,SPdi, mengatakan, pada tahun 2013 lalu siswa yang menerima BLSM berjumlah 82 murid, sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 38 murid.

"Tahun ini tidak sampai setengah dari tahun lalu, Asril kendalanya tidak membawa kartu jalur BLSM makanya tidak dapat, untuk siswa kelas tiga tahun ini cuma diberi setengah yaitu Rp 375.000," elak Nuraini.

Pantauan wartawan betapa tidak usulan biasanya 82 murid, namun saat ini hanya yang menerima hanya berjumlah 38 murid. Bahkan sebagian siswa penerima BLSM dinilai tidak layak mendapatkanya. Karena mereka siswa mampu, untuk itu diduga senggaja disusupi.

Begitu juga sejumlah orang tua murid, tak menerima bantuan tersebut kepada wartawan menyatakan kekecewaan terhadap pihak sekolah yang diduga terkesan tertutup.

Kendati Kepala Kantor Kementrian Agama Pidie Jaya, H.Iqbal,S ag, M.ag, melalui operator yang menangani siswa miskin, siswa yatim, Alfian, mengaku untuk tahun 2014 ini dipan anggaran BLSM sangat kurang. “Dulu bisa ditambah 156 murid, hari ini cuma bisa ditambah 43 murid, sementara yang memiliki kartu lebih dari pada kuata,” jelasnya.  

Makanya yang direpotkan kami hari ini adalah jumlah kuata yang sedikit tetapi sedang si penerima yang begitu banyak, hari ini ada kepala madrasah yang meminta kepada kami untuk dibuat supaya bisa dibagi sama

“Kami dari kementrian agama tidak berani untuk membuat kebijakan, karena uang itu adalah hak siswa miskin yang tidak boleh di otak –atik, Kami Cuma mengawasi itu saja, dan membilang uang itu nak di pakai untuk membeli keperluan sekolah, kalau memang tidak didengar juga,” terangnya.

Siswa yang berhak terima tahun ini yang berdasarkan juknis, yaitu siswa yang memiliki kartu PKS dan PKH.

“Saya sebagai operator di kemenaq untuk menangani siswa miskin, siswa yatim, jadi kami apabila memang konfirmasi kami beri hari ini termuat di naikkan secara tidak seimbang dengan  penjelasan kami akan melakukan konfirmasi ulangan dengan orang kalian juga.  Kalau hal-hal seperti itu konfirmasi ke madrasah lah, karena yang melaksanakan hal itu adalah madrasah,” tandas dia. [la/pang]
Komentar

Tampilkan

Terkini