ACEH TIMUR - Isu perselingkuhan Kepala BPP Kecamatan Sungai Raya dengan salah seorang tenaga bakti semakin membuat penasaran warga setempat.
Hasil penelusuran lintasatjeh.com, foto eksklusif bukti kedekatan kedua pasangan terlarang tersebut ternyata sudah menyebar melalui jaringan kontak blackberry mesenger (bbm) dan media bluetooth telepon seluler.
Salah satu sumber yang tidak ingin disebut namanya, menyampaikan kepada lintasatjeh.com, kami mendapatkan foto tersebut dari media bluetooth HP.
"Foto tersebut memang tidak sepantasnya beredar di bumi Serambi Mekkah, apalagi yang tengah berupaya menegakkan syariat Islam," katanya kepada lintasatjeh.com, sambil menunjukkan foto sepasang insan yang terlihat mesra, Selasa (14/4).
Menurutnya, kalau pasangan non muhrim bercanda mesra, patut kita pertanyakan ada hubungan apa diantara mereka?
Kalau kita lihat fotonya, sang laki-laki mirip Kepala BPP Sungai Raya bertampang gagah dengan memakai kaca mata hitam dengan posisi seolah-olah memeluk dari belakang tubuh perempuan berparas jelita berinisial SZ.
"Kita sebagai warga Sungai Raya, malu rasanya melihat perilaku Kepala BPP yang tidak beretika sebagai seorang pejabat yang seharusnya menjadi panutan," ujarnya ketus seraya mengatakan, ini harus menjadi perhatian khusus bagi atasan dia. Kalau perlu segera mutasi keluar daerah, bila perlu pindahkan saja ke daerah Lokop atau Simpang Jernih biar jernih pikirannya.
Sebelumya, Forum Komunikasi Geuchik Kecamatan Sungai Raya sudah melayangkan surat ke Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluh Pertanian Kabupaten Aceh Timur, meminta kepada pihak terkait agar segera menggantikan Kepala BPP Sungai Raya tersebut. Karena disinyalir dirinya tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Bahkan telah melakukan perbuatan yang dikatagorikan melanggar norma dan etika.
Sementara, Ketua Divisi Humas Infokom Serikat Petani Aceh Timur (SIPAT), Mustafa Kamal alias Panyang juga mendesak Ketua Bapeluh Atim untuk bersikap tegas. Apalagi bukti isu selingkuh juga sudah menyebar, ini harus cepat ditangani.
"Jangan sampai Kepala Bapeluh Atim terjebak dalam kepentingan untuk mempertahankan bawahannya yang terindikasi melanggar etika, yakin itu akan jadi bumerang," demikian pungkasnya. [ar]
