-->








IKAT Aceh Buka Posko Informasi Yaman

15 April, 2015, 15.29 WIB Last Updated 2015-04-15T08:30:05Z
WNI dievakuasi dari Yaman. (Ist)
BANDA ACEH - Mengingat kondisi dan keadaan negara Yaman yang semakin tidak menentu disebabkan meningkatnya eskalasi pertempuran antara para pihak yang bertikai, Keluarga Besar Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, membuka pos komando (posko) informasi Yaman di Banda Aceh.

Demikian disampaikan Ketua IKAT Aceh, H. Muhammad Fadhil Rahmi, Lc, melalui pesan elektroniknya kepada wartawan, Rabu (15/4).

Fadhil mengatakan, Posko Yaman ini dibuka untuk memudahkan akses dan keseragaman informasi bagi masyarakat, alumni dan lainnya. Negara Yaman adalah salah satu Negara Arab yang berada di kawasan Teluk Arab. Yaman berbatasan langsung dengan Arab Saudi dan Oman. Yaman mempunyai 16 provinsi/Kota. Diantara provinsi/kota tersebut, ada beberapa yang menjadi tempat masyarakat Indonesia umumnya, Aceh khususnya berdomisili. Kota-kota tersebut adalah Sana’a, Ibukota Yaman (1 orang), Tarim (5-10 orang), Aden, Hudaidah (10 orang) dan Zabed (2 orang)

Menurut informasi yang ada, warga Aceh seluruhnya yang berada di Yaman berkisar antara 30 sampai dengan 50 orang. Tidak ada angka resmi, karena berada di kota yang berbeda-beda dan tidak saling kontak serta koordinasi yang minim.

Sedangkan berdasarkan informasi dari Tgk. Safwan, Mantan Sekretaris PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Kota Hudaidah, Yaman yang disampaikan kepada IKAT, beliau beserta 9 orang lainnya warga Aceh yang menetap di Hudaidah telah dievakuasi dan sekarang berada di Aceh. Hanya tinggal satu orang lagi warga aceh di Kota Hudaidah, yaitu Tgk. Dhiya ul Hady Albairuney, yang juga sebagai Ketua PPI Kota Hudaidah.

“Mayoritas yang di Hudaidah adalah Mahasiswa di Universitas Darul Ulum As-Syar’iyyah, Hudaidah,” sebutnya.

Selanjutnya, menurut informasi dari Tgk. Dhiya ul Hady Albairuney, Kota Tarim adalah kota yang relatif aman karena jauh dari pusat pertempuran di Aden dan Sana’a. Namunpun begitu, penduduk manapun sudah untuk keluar menuju Tarim karena jalur yang dilalui dalam status peperangan.

Menurut Dhiya, dia tidak mengetahui persis kondisi masyarakat Aceh yang di Aden, sedangkan yang di Tarim, info terakhir 4 warga Aceh sudah dievakuasi via Negara Oman. Kota Aden termasuk yang terparah, terakhir terkepung selama 5 malam. Di Aden terkumpul beberapa kekuatan, ada ISIS, Al-Qaeda, Syiah, dan Loyalis Pemerintah.

Info terakhir yang dikumpulkan IKAT, secara umum seluruh warga Aceh di Yaman dalam kondisi dan posisi aman. Tadi malam satu orang warga Aceh yang berada di Kota Zabed sudah bergabung dengan Dhiya di Hudaidah. Tgk. Dhiya rencana ikut evakuasi tanggal 14 April 2015, namun karena kondisi, maka diundur sampai tanggal yang belum ditentukan.

“Kami sedang berusaha meminta izin kepada Tgk. Dhiya untuk mengizinkan nomor beliau kami publikasikan, demi memudahkan teman-teman media berkomunikasi langsung, apabila di perlukan. Sedangkan Tgk. Safwan sekarang berada di Banda Aceh,” pungkas Fadhil, seraya menyampaikan apabila membutuhkan informasi Yaman diminta untuk menghubungi nomor ponsel 0852 10 111 000. [pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini