-->








Walikota Langsa Berang ‎Sidak RSUD

07 April, 2015, 18.20 WIB Last Updated 2015-04-07T11:35:24Z
LANGSA -  Saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Walikota, Usman Abdullah, SE, berang karena melihat kamar mandi yang berada di ruang rawat inap bersalin dengan kondisi jorok, Selasa (7/4).

Pantauan lintasatjeh.com, Walikota Langsa  melakukan sidak ke rumah sakit tersebut sekitar pukul 11.00 WIB, setibanya di rumah sakit langsung menuju ke kamar mandi di ruang rawat inap bersalin. Namun, saat dilihat kondisi klosetnya jorok dan mulai berlumut membuat walikota kesal dan berang.

Kemudian, walikota pun langsung mengambil alat pembersih lantai membersihkan kloset dan lantai kamar mandinya sembari meminta kepada petugas kebersihan agar bekerja dengan baik dan ikhlas sesuai tanggung jawabnya.

"Jika tidak mau bekerja silakan ajukan pengunduran diri, karena masih banyak orang yang mau bekerja," tegasnya seraya meminta kepada kepala ruangan untuk melaporkan bila ada petugas kebersihan yang tidak bekerja dengan baik akan kita pecat, sehingga bisa menjadikan efek jera bagi petugas lainnya.

Dihadapan perawat dan petugas kebersihan, walikota menegaskan, bahwa dirinya dipilih oleh rakyat untuk membangun Kota Langsa lebih baik lagi terutama di bidang pelayanan kesehatan.

"Jangan seperti ini, kamar mandi rumah sakitnya saja jorok, sehingga pasien yang dirawat untuk sembuh bukannya bertambah sakit," tegasnya seraya mengingatkan, sudah berapa kali saya peringatkan agar selalu menjaga kebersihan dan ikhlas dalam bekerja.

Usai memberikan arahan di ruang itu, walikota kembali meninjau ruangan rawat inap Sitahon dan Seulanga. Meskipun di dua ruangan itu sudah bersih terutama di kamar mandinya, tapi diminta kepada kepala ruangan agar dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan. Selain itu, tempat tidur pasien harus tetap terlihat bersih terutama dari debu, sehingga pasien merasa nyaman saat mendapatkan perawatan di rumah sakit ini.

Walikota pun langsung menuju ke ruang poliklinik jantung dan meminta kepada dokter spesialis jantung agar bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, karena pasien yang dilayaninya bukan hanya warga Kota Langsa tapi dari Aceh Timur juga. Selain itu, meminta kepada kepala bidang pelayanan rumah sakit, agar memberi laporan absensi dokter setiap minggunya.   

Dalam kesempatan itu, walikota mengakui, dokter spesialis di rumah sakit ini masih kurang dan perlu penambahan seperti dokter spesialis jantung, bedah, penyakit dalam dan lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan dokter itu, pemerintah sudah mengupayakan untuk mengajukan penambahan tenaga dokter spesialis ini kepada pihak Ditjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan membuka peluang bagi siapa saja tenaga dokter spesialis yang mau bekerja di rumah sakit akan dijadikan PNS tanpa harus mengikuti tes.

Kemudian, meminta kepada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia untuk membuka lowongan kerja tes calon PNS formasi kedokteran. Namun, upaya ini tidak juga disetujui karena Pemko Langsa sudah kelebihan tenaga aparatur Negara/PNS.

Disebutkannya, saat ini ada delapan dokter  sedang sekolah spesialis yang dibiayai oleh Pemko Langsa, yakni empat spesialis kebidanan, Ortophedi, saraf, rehab medic dan spesialis Patologi Klinik masing-masing satu orang. [dedek]
Komentar

Tampilkan

Terkini