-->








Kisruh Sabda Raja Sultan Ngayogyokarto

05 Mei, 2015, 15.41 WIB Last Updated 2015-05-05T09:28:30Z
YOGYAKARTA - Adik-adik Sultan Hamengku Buwono X tidak menghadiri Sabda Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X siang ini. Salah satu adik Sultan, GBPH Prabukusumo, menyatakan dirinya tidak akan pernah datang.

‎"Iya betul (ada Sabda Raja), kami tidak akan pernah datang," ujar Prabukusumo kepada detikcom melalui pesan singkat, Selasa (5/5/2015).

Begitu pula dengan GBPH Yudhaningrat yang menyampaikan bahwa dirinya sedang menuju Solo untuk mewakili Sekda DIY dalam suatu acara. Gusti Yudha memang seorang PNS di Pemprov DIY.

‎"Saya ke Solo, mewakili Pak Sekda," ujar Yudhaningrat melalui pesan singkatnya.

‎Seperti diketahui para adik Sultan juga tak hadir di Sabda Raja pertama pada Kamis (30/4) lalu. Saat itu, Sultan menyampaikan 5 poin yang salah satunya menghilangkan gelar Khalifatullah yang dimiliki Sultan.

Nah, hari ini, Sultan mengeluarkan Sabda Raja lagi. Abdi dalem menyebut, Sabda tersebut berisi satu hal, yakni mengubah nama GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi. GKR Pembayun adalah putri tertua Sultan dan permaisurinya, GKR Hemas.

Salah satu adik Sultan GBPH Prabukusumo menyampaikan tanggapannya soal Sabda Raja tersebut.

Berikut adalah tanggapan Prabukusumo kepada detikcom, Selasa (5/5/2015) melalui pesan singkat:

"Menawi sampun kesangeten masyarakat kedah gumregah!!! Ayo bareng-bareng pada njejegake jejege paugeran, dudu njejegake jejege kekarepan."

"Bakal kena bebendu Seko Gusti Allah SWT uga saka para leluhur dalem. Titenana..becik ketitik ala ketara!!!"

"Ngerso dalem kudu nyuwun pangapuro dumateng Gusti Allah SWT, mergo ora gelem ngagem Khalifatullah sarta Assalamualaikum ing Kraton.."

"Uga nyuwun pangapuro dumateng umat Islam serta masyarakat..Ora usah nyuwun pangapuro karo rayi-rayi dalem. Kabeh wis ngapuroni..Kudu bali neng paugeran Ndalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat."

"Rayi-rayi dalem masrahake dumateng warga masyarakat ing Ngayogyakarta Hadiningrat arep diapakke sumangga warga ingkang duweni Ati, pikiran, sarta niat ingkang luhur.."

"Warga sing ndukung tumindak ala ben kena lan ngrasakke ulah karmane dewe. H. Prabukusumo."

Dalam bahasa Indonesia, pernyataan tersebut berbunyi:

"Kalau sudah berlebihan, masyarakat harus bereaksi (gumregah)!!! Ayo bersama-sama menegakkan paugeran, bukan menegakkan berdirinya suatu kehendak."

"Akan mendapatkan hukuman dari Gusti Allah dan para leluhur dalem. Camkanlah..becik ketitik ala ketara!!!"

"Ngarsa Dalem harus meminta maaf kepada Gusti Allah karena tidak berkenan menggunakan Khalifatullah dan Assalamualaikum di Keraton, dan juga meminta maaf kepada umat Islam serta masyarakat."

"Tidak perlu meminta maaf kepada adik-adik. Semua sudah memaafkan. Semua sudah memaafkan. Harus kembali ke paugeran dalem, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, adik-adik dalem memasrahkan kepada masyarakat Yogyakarta ini mau disikapi seperti apa."

‎"Warga yang memiliki hati, pikiran, dan niat yang luhur...Warga yang mendukung kelakuan salah atau buruk, biarkan merasakan karmanya sendiri. H. Prabukusumo."‎[Detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini