-->

‎Tim Kemenkopulhukam RI Kunjungi Pengungsi Imigran

26 Mei, 2015, 16.23 WIB Last Updated 2015-05-26T11:32:23Z
LANGSA - Tim Kemenkopulhukam RI yang terdiri dari Asisten Deputi II Kamnas Kemenkopolhukam, Brigjend Pol. Drs. Chairul Anwar. SH. MH, Direktur Intelijen Keimigrasian Dirjen Imigrasi Kemenkumham, ‎Gatot Subroto, SH. MH. MM, Kasubdit UPD II/4 Ditjen Otda Kemendagri, R Gani Muhammad, SH. MH, Kabid II Asdep II/V Kamnas Kemenkopolhukam, Kombes. Pol. Drs Imran Yunus, MH, Staf Sketariat Des P2MP2S, Jefri E Supriadi S. Sos, mengunjungi pengungsi warga Myanmar dan Banglades di kamp pengungsian Pelabuhan Kuala Langsa, Selasa (26/5).

Sebelum mengunjungi pengungsi tim mengadakan pertemuan tertutup dengan Wali Kota Usman Abdullah, SE, Wakil Wali Kota, Drs Marzuki Hamid, MM, Waka Polres Langsa Kompol. Hadi Saepul Rahman, Kasdim 0104/Atim Mayor. Inf. Rahmat, Kepala Imigrasi Kelas II Langsa Maman Budiman SH, dan unsur dari Aceh Timur serta Aceh Tamiang, dan lainnya, di aula Sekretariat Pemko Langsa.

Usai mengadalan pertemuan, Chairul Anwar mengatakan bahwa pengungsi warga Negara Myanmar etnis Rohingya tidak akan dikembalikan negaranya karena mereka tidak mau. Tapi, nantinya mereka akan diserahkan kepada negara penerima atau yang mau menerima mereka.

" Nanti pihak UNHCR yang akan berkoordinasi dengan negara-negara penerima," kata Asisten Deputi II Kamnas yang juga menjabat Wakil Ketua II Desk Penanganan Penyelundupan Manusia Pengungsi dan Pencari Suaka Kemenkopolhukam RI, Brigjend. Pol. Drs. Chairul Anwar, SH. MH.

Dijelaskannya, tujuan pertemuan ini untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Aceh Utara serta masalah apa saja yang dihadapi dalam penanganan pengungsi imigran di daerahnya masing-masing sehingga nanti kita mencari solusinya.

Dalam penanganan pengungsi kami melibatkan UNHCR yang mengurus pemulangan imigran dan IOM yang membantu segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh imigran. Sehingga, kehadiran UNHCR dan IOM bisa membantu penanganan pengungsi. Hasil pertemuan tadi diketahui bahwa secara umum tidak ada masalah serius dalam penanganan dan semuanya berjalan lancar, hanya saja perlu ditingkatkan lagi.

Seperti, pertolongan registrasi, bantuan dan penampungan semuanya berjalan lancar, hanya saja ada beberapa fasilitas di tempat pengungsian yang harus dilengkapi yakni MCK dan beberapa fasilitas lainnya. Untuk diketahui bahwa, sekarang IOM sudah melekat dengan pemerintah daerah sehingga apa yang dibutuhkan sudah bisa langsung difasilitasi oleh mereka.

Selain itu, masing-masing pemerintah daerah yang saat ini menangani pengungsi imigran untuk segera membentuk Satgas penanganan pengungsi, ini untuk memudahkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kami mengharapkan beberapa hal terkait penanganan pengungsi diantaranya pengungsi harus ditempatkan yang jauh dari pemukiman penduduk, sehingga jika ada penyakit-penyakit yang dibawa oleh pengungsi tidak menular ke masyarakat dan antara pengungsi Myanmar dengan Banglades harus dipisahkan.

Dirinya juga mengharapkan kepada Kemenlu, UNHCR, IOM dan Imigrasi agar bersama-sama secepatnya melakukan proses pemulangan pengungsi Banglades. Dan, informasi yang disampaikan kepada masyarakat harus trasparan, begitu juga terkait bantuan harus melalui satu pintu sehingga semuanya berjalan lancar tidak terjadi tumpang tindih.

Pada kesempatan ini, perlu saya sampaikan bahwa dunia internasional menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Aceh Utara karena langkah-langkah yang responsif untuk membantu mengurus pengungsi imigran secara baik.[dedek]
Komentar

Tampilkan

Terkini