-->

Abdul Hadi Buka-Bukaan Soal Sekda dan Ketua DPRK Aceh Tamiang

24 Juni, 2015, 17.04 WIB Last Updated 2015-06-24T15:11:07Z
ACEH TAMIANG - Pengakuan Pj. Datok Bukit Rata Anggi Fahrian, terkait tingginya harga tanah milik Asiong untuk pusat pasar tradisional Minuran yang dibeli Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, saat ini menjadi "bola panas" diantara sesama pelaku dalam program siluman tersebut. Apalagi kesepakatan harga ganti rugi merupakan hasil duduk rembuk beberapa oknum pejabat di ruangan Sekdakab setempat pada tahun 2014 lalu.

Bola panas yang semakin liar ini, justru terbukti dengan tanggapan Sekretaris Daerah Kabupaten Tamiang, Ir. Razuardi, MT, yang mengatakan tidak tahu tentang duduk rembuk di ruangannya, seperti yang dibeberkan oleh Pj. Datok Bukit Rata.

Namun anehnya lagi, saat ditanya tentang kesiapannya untuk mendengar pengakuan dari berbagai pihak bahwa munculnya harga setinggi Rp.2,5 Milyar karena disebabkan adanya hasil rembukan dari orang-orang yang mengikuti rapat di ruang Sekda pada tahun 2014 lalu? Pria yang hobby melukis tersebut, dengan secepat kilat memotong pembicaraan. Razuardi berkilah kalau dirinya sudah mengantuk serta bernada ketus menyampaikan untuk apa bertanya yang dia tidak tahu.

Atas pengakuan Sekdakab Atam yang terkesan aneh tersebut, Rabu (23/6/15), mantan Kadisperindagkop, Abdul Hadi, mengingatkan kepada lintasatjeh.com, tentang pernyataan yang pernah dia sampaikan pada tanggal 7 Juni 2015 lalu.

Saat itu, Abdul Hadi pernah menyampaikan kepada wartawan lintasatjeh.com, bahwa Panitia Anggaran Pemkab Atam terkesan panitia titipan. Pasalnya, yang menentukan segala permasalahan ganti rugi tanah Asiong bukanlah Panitia Anggaran, melainkan melalui segelintir orang yang bersama Sekdakab Atam.

Abdul Hadi juga pernah menyampaikan tentang kecurigaannya terhadap Ketua DPRK Aceh Tamiang Ir. Rusman, yang waktu itu selalu melakukan pemantauan serta kerap menelpon dirinya untuk menanyakan tentang proses pencairan anggaran ganti rugi tanah milik Asiong.

Malah, ketika ada pertemuan di ruang Sekda dalam rangka membahas harga ganti rugi tanah Asiong, sang Ketua DPRK Atam nekad ikutan hadir walaupun tanpa ada undangan.

"Apa tujuan dari kehadiran Rusman pada pertemuan itu?" tanya mantan Kadisperindagkop dengan nada geram.

Oleh karenanya, mantan Kadisperindagkop Atam yang kabarnya dilengserkan karena untuk penyelamatan posisi Sekda yang nyaris tergusur waktu itu, menyampaikan secara blak-blakkan bahwa pengakuan Pj. Datok Bukit Rata tentang adanya pertemuan di ruang Sekda dengan tujuan berembuk masalah harga ganti rugi tanah Asiong adalah benar dan tidak salah sedikitpun.

Ketika itu, saya pribadi mengetahui bahwa Pj. Datok Bukit Rata, Kecamatan Kejuruan Muda Anggi Fahrian, turut hadir pada pertemuan di ruangan Sekdakab Atam.

"Waktu pertemuan itu, Pj. Datok Bukit Rata terlihat hadir bersama Ketua Asosiasi Kontraktor Aceh (AKA) Kabupaten Aceh Tamiang, Haji Richard," terang Abdul Hadi.

"Tidaklah benar bila Sekdakab Atam, Ir. Razuardi, MT, mengatakan dirinya tidak tahu tentang pertemuan yang digelar di ruangan kerjanya. Hal tersebut adalah bohong," bebernya lagi.

"Dalam kasus ini sekda cari posisi aman pak," celoteh Abdul Hadi.

Saat berbincang-bincang dengan wartawan lintasatjeh.com, Abdul Hadi pernah menyampaikan tentang pandangannya terhadap sosok seorang Ketua DPRK Aceh Tamiang saat ini. Menurutnya, hubungan secara pribadi antara dia dengan Rusman tidaklah ada masalah apa-apa. Namun dia menyampaikan bahwa banyak pejabat tinggi di Kabupaten Aceh Tamiang merasa heran dan bertanya tentang perilaku Rusman yang selama ini sering sekali melakukan aksi tebar pesona (pencitraan diri_red), di beberapa media massa.

Para pejabat tinggi di Kabupaten Aceh Tamiang yang mempertanyakan tentang perilaku Rusman yang selama ini sering sekali melakukan aksi tebar pesona, merasa "curiga" terhadap Rusman. Mereka sempat nyeletuk, apakah Rusman berkeinginan mencalonkan diri lagi menjadi Bupati pada pemilihan Bupati Kabupaten Aceh Tamiang periode kedepan?

Mantan Kadisperindagkop, Abdul Hadi, juga secara blak-blakkan menyampaikan bahwa perilaku Ketua DPRK Atam tersebut, sangatlah tidak elegan dan dianggap kampungan.

"Bila benar Rusman ingin mencalonkan diri menjadi Bupati Atam pada Pilbub periode kedepan, bukankah masih banyak cara-cara lain yang lebih elegan. Bukan seperti yang diperbuat selama ini. Kampungan, kampungan," tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ir. Rusman, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya bernomor 08526024XXXX, selalu tidak aktif.[Redaksi]
Komentar

Tampilkan

Terkini