-->

FPI Harapkan di Mesjid Raya Ada Pengamalan Sunnah

25 Juni, 2015, 22.30 WIB Last Updated 2015-06-25T15:30:33Z
LHOKSUKON - Front Pembela Islam (FPI) Aceh, menyatakan kisruh di Mesjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh tidak ada upaya campur tangan Ormas anarkis yang asalnya dari Jakarta sebagaimana tuduhan publik.

"Kami perlu meluruskan, bahwa upaya ini murni kemauan ulama besar yang ada di Aceh yang telah ulama hasilkan dalam beberapa muzakarah," kata Ketua FPI Aceh, Teungku Muslim At-Thahiri, MA, kepada lintasatjeh.com, Kamis (25/6/2015).

Dia mengatakan, pihaknya selaku ormas Islam berjuang untuk mewujudkan kemauan ulama Aceh agar di Mesjid Raya betul-betul ada pengamalan sunnah baik sunnah Rasul maupun sunnah para sahabat.

Karena, tambahnya, Mesjid Raya adalah jendela Islam di Aceh, apalagi kemauan tersebut sesuai dengan asas FPI yaitu berasaskan Islam beraqidah ahlussunah waljamaah dan bermazahab aqidah asy'ari dan bermazhab fiqih Syafii.

Menurutnya sangat wajar memperjuangkan apapun resikonya. Dia juga menjelaskan perjuangan FPI bukanlah cuma megenai mualat khutbah dan pegang tongkat dan azan dua kali, tapi lebih dari itu yaitu agar Mesjid Raya tidak ada campur tangan profesor-profesor liberal, sekuler, bahkan ada profesor yang membela Gafatar, bahkan profesor-profesor tersebut tidak segan-segan menghina ulama besar Aceh dengan berbagai tuduhan.

"Maka karena merekalah  yang membisik dan menghasut terjadi insiden kecil di masjid raya. Maka kepada pengamat dan yang memberi komentar harus paham dulu maslah dan baca berita baik baik, jangan suka fitnah," pungkasnya.[pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini