-->

FPRM: Asiong Harus Transparan Soal Uang Ganti Rugi Lahan Pasar Minuran

19 Juni, 2015, 12.45 WIB Last Updated 2015-06-19T12:58:21Z
ACEH TAMIANG - Kasus indikasi tindak pidana korupsi "dana siluman" ganti rugi lahan Pasar Tradisional di Minuran, Kecamatan Kejuruan Muda, telah memasuki tahapan penyelidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuala Simpang.

Hingga saat ini, 25 (dua puluh lima) orang telah dimintai keterangan oleh Kejari Kuala Simpang terkait kasus tersebut.

Dari 25 (dua puluh lima) orang yang sudah dimintai keterangan oleh pihak Kejari Kuala Simpang, yang menjadi bahan pergunjingan heboh di Tamiang saat ini adalah "pengakuan" dari pihak ke tiga (penyedia tanah_red). Pihak ketiga yang biasa dipanggil Asiong ketika diperiksa menyatakan kalau dirinya pernah memberikan uang ratusan juta rupiah kepada tiga pimpinan DPRK Aceh Tamiang periode lalu.

Untuk mendapat penjelasan yang akurat terkait hal tersebut, Kamis (18/6/15), lintasatjeh.com, melakukan konfirmasi kepada Asiong, melalui telepon seluler bernomor 08527585XXXX.

Ketika dihubungi oleh wartawan lintasatjeh.com, Asiong tidak mengangkat telepon selulernya. Dan setelah dikirim pesan melalui sms yang berbunyi : Ma'af kenapa nggak diangkat? Barulah beberapa menit kemudian, Asiong menelpon.

Saat menelpon, Asiong berbasa-basi dengan bahasa : sinyal lagi kurang bagus. Dan saat itu dia berjanji mau ditemui untuk dikonfimasi oleh wartawan lintasatjeh.com, dan Asiong malah berpesan, jika sudah sampai di Kuala Simpang, segera hubungi dirinya.

Namun sesampainya wartawan lintasatjeh.com, di Kuala Simpang, pria keturunan Tionghoa tersebut tidak lagi bersedia mengangkat telepon selulernya dan beberapaa sms pun tidak dibalasnya.

Ruko tempat tinggal Asiong juga tutup. Karena telah beberapa jam menunggu, dan waktupun telah sore, Asiong tidak juga menampakkan batang hidungnya, maka akhirnya wartawan lintasatjeh.com, beranjak meninggalkan Kota Kuala Simpang.

Menanggapi sikap Asiong yang terkesan menghindar dan berupaya menghalang-halangi kinerja wartawan, LSM Forum Peduli Masyarakat Miskin (FPRM), Nasruddin buka suara kepada lintasatjeh.com, ketika dikonfirmasi melalui selularnya, Jum'at (19/6/2015).

"Mungkin saat ini, Asiong sudah dikendalikan oknum tertentu untuk menutup rapat kasus ini. Saya yakin, Asiong paham permasalahan ini tapi berhubung mendapatkan intervensi, dia pun bungkam," ujar Nasruddin.

Menurut Nasruddin, Asiong sebagai pihak ketiga dan merupakan penyedia lahan itu, bisa membeberkan kesaksiaannya dengan gamblang baik kepada penyidik maupun kepada media. Agar kasus ini transparan, karena LSM, Pemuda dan masyarakat Aceh Tamiang akan terus mengawal kasus ini.

"Kasus awalnya saja ada indikasi penggunaan dokumen palsu, kemudian muncul usulan siluman, jangan sampai pihak-pihak yang diperiksa juga memberikan keterangan palsu," pungkas Nasruddin.[Redaksi]
Komentar

Tampilkan

Terkini