-->

Irwandi Yusuf: Polisi Dulu dan Kini

13 Juni, 2015, 07.36 WIB Last Updated 2015-06-13T05:20:53Z
IST
BANDA ACEH – Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di laman facebook pribadinya pada Kamis, 11 Juni 2015, mempertanyakan sikap Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi dalam menangani kasus Din Minimi cs. Ia juga mencurigai adanya agenda tertentu dalam penyergapan polisi terhadap Din Minimi cs di Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, sekitar pukul 08:15 WIB pagi tadi, Rabu, 10 Juni 2015.

"Jadi, ada agenda apa Kapolda Aceh terhadap Din Minimi cs? Baru saja dilakukan pendekatan oleh Danrem dan Pangdam, tiba-tiba rumah Din Minimi diserbu Polri. Apakah masing-masing pihak sedang berlomba mencari credit point? Atau, apakah antara TNI-POLRI tidak ada kordinasi yang baik? Atau ini hanya perangai Kapolres Aceh Timur saja yang sedang mengejar pangkat?" tulis Irwandi Yusuf di halaman facebook pribadinya.

Pagi ini, Politisi Partai Nasional Aceh (PNA) ini kembali mengunggah sebuah status tentang "POLISI Dulu dan Kini", yang diunggah sekitar pukul 06.58 WIB, Sabtu (13/6/15).

Dalam statusnya, Irwandi Yusuf mengungkapkan masa perang GAM-RI dan saya sebagai tawanan waktu itu, ada banyak polisi yang kejam seperti binatang tetapi lebih banyak lagi polisi yang sebenarnya baik tapi terpaksa diam karena keadaan.

"Ada juga polisi heroik karena terang-terangan membela tawanan dari penyiksaan polisi lain, dengan resiko clash dengan polisi lain itu," katanya.

Menurutnya, di masa damai seperti sekarang ini semakin banyak polisi yang baik, meskipun polisi yang buruk masih tidak bisa dihitung dengan jari. Contoh: di Sumut masih banyak polisi mencari-cari kesalahan kenderaan bermotor asal Aceh. Di Bireuen, ada Kasat Reskrim (yang lama) rampas barang berharga milik tahanan. Di Aceh Utara ada Kapolres tidak berani menahan tersangka (sudah ditetapkan) dengan kasus penghilangan orang.

Dulu, tahun 2012, di Aceh ada Kapolda yang benar-benar brengsek karena tidak memberi perlindungan hukum kepada rakyat dan membiarkan kekerasan politik tanpa tindakan. Bahkan ketika Mabes Polri bertindak, sang Kapolda menghalang-halangi.

"Sementara polisi yang baik tak bisa tersebutkan lokasinya karena dimana-mana ada polisi baik," sebut Mantan Gubernur Aceh ini.

"Semoga polisi yang baik semakin banyak dan semakin baik, dan polisi buruk semakin banyak yang tidak jadi polisi lagi. Amin," tutup Irwandi Yusuf di akhir statusnya.[ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini