-->

Migran Rohingya Dilatih Bertani

29 Juni, 2015, 06.11 WIB Last Updated 2015-06-29T03:39:05Z
LHOKSUKON - Imigran Myanmar etnis muslim Rohingya di Aceh Utara mengikuti pelatihan bercocok tanam atau bertani melalui sistem hidroponik secara bertahap di camp Desa Blang Adoe.

Pelatihan itu sudah berlangsung sejak Rabu (24/6/2015), yang dibuka oleh Yayasan Daarut Tauhid yang notabenenya milik Ustadz Aa' Gym dan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Relawan ACT, Sispriani A.Md menyebutkan, untuk tahap pertama bagi yang mengikuti pelatihan tersebut hanya di ikuti oleh 20 orang laki-laki muslim Rohingya. Sementara yang wanitanya bakal menyusul secara tahapan.

“Untuk tahap awal ini kami sengaja melibatkan kaum lelakinya dulu karena mereka yang menjadi tulang punggung keluarga,” ujar Sispriani, Minggu (28/6/2015).

Pada pelatihan itu, mereka menanam sekaligus tiga bibit kangkung dan satu bibit slada. Siska menuturkan, bahwa ada 20 paket yang disediakan yang setiap paketnya terdiri dari bibit, wadah khusus, tanah dan cairan pupuk.

ACT juga melibatkan pakar pertanian hidroponik dari Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, Ir.Hamudah. ACT sendiri juga sudah menyiapkan lahan di areal ICS untuk Rohingya.

“Kita sudah siapkan lahannya di sekitar ICS. Kita akan latih dan berdayakan lewat pertanian, pengelolaan ternak, ikan dan lainnya. Kami ingin mereka di manusiakan, sehingga mereka bisa bangkit dari keterpurukan,” pungkas Siska.

Menurutnya, ada aturan yang menyebut pencari suaka tak boleh bekerja dan selamanya diperkenankan menerima ‘jatah hidup’.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini