-->

Pencalonan Sutiyoso jadi KaBIN Dinilai Lukai Perasaan Rakyat

15 Juni, 2015, 22.28 WIB Last Updated 2015-06-15T15:28:35Z
IST
JAKARTA Usulan Presiden Joko Widodo soal Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) dinilai sangat melukai perasaan rakyat dan mencederai demokrasi di Negara Republik Indonesia.

BIN sebagai lembaga Negara yang berfungsi sebagai lembaga penyerangan untuk kepentingan negara, kini dicoba menjadi sasaran transaksi politik bagi-bagi kekuasaan setelah munculnya pembentukan Kantor Staf Kepresidenan.

"Sutiyoso adalah ketua umum partai politik, dan BIN adalah lembaga Negara yang seharusnya steril dari kepentingan politik tertentu, dan oleh sebab itulah Kepala BIN haruslah orang yang profesional, bersih dari anasir kepentingan politik tertentu apalagi partai politik," kata Laode Kamaludin dari departemen Kajian Aksi dan Jaringandari Badan Relawan Nusantara dalam keterangan pers yang diterima, Senin (15/6/2015).

Dirinya mengatakan, Presiden sebagai kepala Negara yang memiliki hak preogratif dalam hal ini harusnya jangan ceroboh dan gegabah dalam memilih calon Kepala BIN.

"Dan Presiden haruslah terbebas dari tekanan politik balas jasa pasca pilpres. Karena BIN adalah lembaga Negara yang sangat strategis dan vital yang memiliki dampak yang besar bagi negara. Jadi Presiden harus melihat rekam jejak dari seorang Mantan Pangdam Jaya tersebut," katanya.

Ia mempertanyakan integritas dan moralitas Sutiyoso yang diduga terlibat tragedi kasus 27 juli (Kudatuli), belum lagi dugaan praktek korupsi selama menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Jokowi sebagai presiden adalah harapan baru bagi rakyat agar adanya perubahan dan rakyat memilihnya, jadi Jokowi tidak usah takut atas tekanan politik kelompok tertentu atau memang justru sebaliknya ini semata-mata bagi-bagi kue kekuasaan saja," katanya.

"Oleh karena itulah kami yang tergabung dalam Badan Relawan Nusantara mendesak agar pencalonan Sutiyoso segera dibatalkan atau ditarik rekomendasinya dan di gantikan oleh putra-putri terbaik bangsa yang bersih dan memang menguasai dibidangnya," kata Laode.[Tribunnews]
Komentar

Tampilkan

Terkini