-->

Pimred Lintas Atjeh Kecam Arogansi Satgas Dinas Pendidikan Aceh Timur

26 Juni, 2015, 11.19 WIB Last Updated 2015-06-26T12:00:46Z
ACEH TIMUR - Arogansi Satgas yang bertugas di Dinas Pendidikan Aceh Timur terhadap wartawan merupakan ekses dari minimnya pembinaan dan pembekalan etika dinas terkait terhadap seluruh petugas dan pegawainya.

Imbasnya, jajaran petugas dan pegawai terkadang berperilaku diluar kewajaran dan justru menunjukkan arogansinya. Sehingga memberikan imej (pandangan_red) bahwa di dinas terkait terindikasi adanya kejanggalan ataupun penyimpangan dalam berbagai hal karena terbiasa membatasi peran wartawan untuk melakukan kegiatan peliputan demi kepentingan publik.

Hal tersebut disampaikan Pemimpin Redaksi lintasatjeh.com Ari Muzakki, terkait adanya sikap arogansi Satgas di Dinas Pendidikan Aceh Timur yang melarang wartawan lintasatjeh.com dan Harian Rakyat Aceh saat berada di lobi kantor Dinas Pendidikan Aceh Timur yang dijadikan sebagai toko ATK dan fotocopy. Bahkan sales alat-alat rumah tangga bebas leluasa menjual, menyusun barang dagangannya di lobi itu juga.

"Patut dipertanyakan, apa izin yang diberikan oleh Kasubbag Umum Dinas Pendidikan Rosmaladewi juga mendapat restu dari sang Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur?" ujar Ari Muzakki, Jum'at (26/6/2015).

Lanjutnya, kalau memang benar, mungkin saja ada "upeti khusus" dari pemilik toko ATK dan fotocopy serta sales alat-alat rumah tangga sehingga Satgas berperilaku arogan.

Saat itu, wartawan lintasatjeh.com bersama wartawan Rakyat Aceh, ketika hendak mengabadikan foto, lalu datang satgas dinas pendidikan Aceh Timur dengan bahasa Aceh ''Nyan foto-foto dan meusu raya-raya mita peng'', maksud Satgas tersebut kami wartawan hanya mengambil foto saja dan bersuara besar-besar tersebut untuk cari uang di dinas pendidikan.

"Menegur tidak dilarang, karena itu bagian dari tugas dan tanggung jawabnya. Namun, etika juga harus dijaga, apalagi Dinas Pendidikan merupakan simbol dari etika itu sendiri. Tugasnya di Dinas Pendidikan, tapi nyatanya perilakunya tidak beretika dengan melecehkan profesi wartawan," bebernya.

Dalam hal ini, Pemimpin Redaksi lintasatjeh.com, meminta klarifikasi dari Kepala Dinas Aceh Timur dan oknum Satgas juga harus menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan lintasatjeh.com dan Harian Rakyat Aceh secara terbuka.

"Kepala Dinas harus memberikan penjelasan secara transparan keberadaan publik tentang keberadaan toko ATK dan fotocopy serta keberadaan sales alat-alat rumah tangga yang berjualan di lobi Kantor Dinas Pendidikan Aceh Timur," desak Ari Muzakki.

"Selanjutnya Kepala Dinas juga harus mengambil sikap terkait pengakuan pedagang yang sudah mendapatkan izin dari Ibu Rosmaladewi, SE Kasubag Umum Dinas Pendidikan setempat. Selain itu, Satgas yang ada termasuk para pegawai harus dibekali pendidikan etika. Kepala Dinas jangan apatis terhadap jajarannya," pungkas Ari Muzakki.

Sebelumnya diberitakan, Selasa 23 Juni 2015 siang, dilantai lobi kantor Dinas Pendidikan Aceh Timur menjadi ajang tempat jualan barang–barang rumah tangga. Anehnya lagi, hal ini dibiarkan saja oleh petugas disana, namun ketika akan diabadikan fotonya oleh wartawan lintasatjeh.com dan Harian Rakyat Aceh justru Satgas di dinas terkait bersikap arogan.

Ketua Umum Kumpulan Wartawan Aceh Timur (KuWAT) Munawir Sazli, mengecam sikap Satgas yang bertugas di Dinas Pendidikan Aceh Timur tersebut.

"Kita mendesak pihak Satpol PP untuk melakukan pembinaan etika, kepada oknum Satgas yang melecehkan profesi wartawan," demikian Munawir Sazli.[Iskandar]
Komentar

Tampilkan

Terkini