-->

China Investasi dan Beri Pinjaman Besar-besaran ke RI

15 Juli, 2015, 08.49 WIB Last Updated 2015-07-15T01:50:00Z
JAKARTA - Hubungan Indonesia dan China semakin mesra pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Baru berjalan pemerintah pada akhir tahun lalu, pemerintah China langsung berjanji berinvestasi besar ke Indonesia.

Tidak hanya itu, China juga aktif dalam memberikan pinjaman. Beberapa waktu lalu, Bank of China (BOC) menyepakati pemberian pinjaman kepada sejumlah BUMN. Nilai yang dikucurkan US$ 40 miliar atau setara dengan Rp 520 triliun.

Belum lama ini, pemerintah juga menawarkan Bank Sentral China untuk ikut aktif dalam kepemilikian Surah Utang Negara (SUN) yang diterbitkan.

Kepala Ekonom Bank Danamon, Anton Hendranata menilai, sikap yang China bukan tanpa kepentingan. Tentu saja ada yang diharapkan dari Indonesia. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Sudah hampir pasti China punya kepentingan dengan Indonesia," tegasnya saat berbincang dengan kepada detikFinance, Rabu (15/7/2015)

Dengan kondisi perekonomian global sekarang, banyak negara yang ekonominya rapuh dan tidak kuat dalam menghadapi perlambatan ekonomi global. China harus dapat menjaga mitra bisnis utamanyam seperti Indonesia dapat bertahan.

Kenapa memilih Indonesia? Menurut Anton, ini karena potensi perekonomian Indonesia masih sangat besar. Baik itu dari Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), serta besarnya pasar yang bisa mendorong tingginya aktivitas perekonomian.

Sehingga, meskipun investasi serta pinjaman yang diberikan sangat besar, China tetap akan memperhatikan perekonomian Indonesia. Setidaknya pinjaman tersebut tidak akan tiba-tiba ditarik begitu saja.

"Karena pasarnya Indonesia tinggi juga dengan jumlah penduduk yang banyak. Jadi nggak akan sewenang-wenang menghancurkan Indonesia kalau mereka kesal. Karena mereka juga yang akan susah, dia mau recovery (pulih) juga susah," ungkap Anton.

Melihat ke negara berkembang lainnya, Anton menambahkan, kondisinya tidak sebaik perekonomian Indonesia. Seperti Brasil, Argentina, Venezuela, Rusia, dan yang lainnya sekarang tengah berjuang menjaga kestabilan perekonomian agar tidak semakin terpuruk.

"Negara di Amerika Latin itu sudah sulit. Orang nggak mau rugi dong investasi, karena harus berpikir risiko kan. Di kita, SUN kita baik-baik saja. Buktinya S&P memberi outlook stabil ke positif. Makanya China juga melihat kita bagus potensinya," pungkasnya.[Detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini