WASHINGTON - Sejumlah foto rahasia reaksi para pejabat Amerika
Serikat (AS) saat serangan 9/11 beredar. Reaksi mantan presiden AS George W
Bush dan wakilnya, Dick Cheney, menjadi sorotan utama.
Ketika
pesawat yang dibajak menghantam gedung WTC di New York pada 11 September 2001,
Wakil Presiden Dick Cheney tampak meletakkan kakinya di atas meja sambil
menonton siaran langsung serangan yang mengerikan itu.
Di
foto lain, Cheney duduk di samping istrinya setelah mereka berdua berbaris di
sekitar agen Secret Service menuju ruang bawah tanah yang aman di Gedung Putih.
Cheney juga tampak mengambil kacamatanya sebelum dia dan istrinya diterbangkan
ke lokasi yang dirahasiakan.
Dalam
serangan yang oleh AS diklaim dilakukan Al Qaeda, dua pesawat penumpang yang
dibajak menabrak gedung WTC. Dalam waktu yang bersamaan, pesawat jet lainnya
menyerang Pentagon dan ada juga kecelakaan di Pennsylvania. Serangan 9/11 telah
menewaskan 2.996 orang.
Presiden
Bush, dalam foto tersebut terlihat tegang bahkan menggigit bibirnya. Bush juga
tampak melakukan pertemuan dengan para pejabat AS di Pusat Operasi Darurat
Presiden (PEOC), sebuah bunker bawah tanah yang sangat aman di sekitar Gedung
Putih. Bunker itu dapat menahan serangan nuklir dan serangan mematikan lainnya.
Para
pejabat AS lain yang melakukan pertemuan itu antara lain, Ibu Negara Laura
Bush, Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice, Direktur CIA George Tenet,
pengacara top Cheney, David Addington, dan Kepala Staf Gedung Putih, Andrew
Card.
Foto-foto
rahasia itu dirilis oleh Arsip Nasional menyusul permintaan pembuat film
Frontline, Colette Neirouz Hanna. “Gambar yang baru
dirilis tentang reaksi Cheney dan pejabat lain saat serangan 9/11 dibidik oleh
staf fotografer Cheny’s,” tulis PBS, Minggu
(26/7/2015).
Sejak
serangan 9/11, Cheney membela teknik interogasi keras yang digunakan CIA untuk
menyiksa para tersangka teror 9/11. Salah satu tersangka yang disiksa adalah
Khalid Sheikh Mohammed, orang yang dituduh dalang teror 9/11. Pria itu
mengalami siksaan waterboarding sebanyak 183 kali.[Sindonews]