-->








Kinerja Bupati Cek Mad Tidak Jauh Beda dengan Ilyas Pase

23 Juli, 2015, 00.24 WIB Last Updated 2015-07-22T17:24:48Z
LHOKSUKON - Kinerja Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib alias Cek Mad, terus menuai kritikan. Pasalnya tiga tahun pemerintahan dipimpinnya belum menunjukkan hasil nyata untuk mensejahterakan rakyatnya.

"Tingkat pengangguran dan angka kemiskinan di Aceh Utara masih di bawah standar nasional dari kabupaten-kabupaten di seluruh Indonesia," demikian dikatakan Ketua Himpunan Ekonomi Pembangunan Universitas Malikussaleh (Himep-Unimal), Romi Afrizanur, Rabu (22/7/2015) malam.

Yang paling menyedihkan lagi, tambah Romi, kualitas pendidikan di Aceh Utara sangatlah minim. Ini semua terjadi akibat Cek Mad kurang tegas di dalam memantau kinerjanya lewat kepala-kepala dinas. Anggaran untuk Aceh Utara setiap tahunnya terus meningkat ini merupakan dampak positif dari Dana Otsus Aceh dan sebahagian besar dana ini digunakan untuk sektor pendidikan dan gaji pegawai yang tidak disiplin.

“Saya rasa keadaan ini tidaklah jauh berbeda dari kepemimpinan Bupati Ilyas Pase di masa lalu kinerjanya sama, cuma pelakunya saja yang berbeda,” jelasnya.

Seharusnya, Cek Mad haruslah belajar dari kegagalan Aceh Utara 5 tahun yang silam, jangan sampai mengulang sejarah yang tidak indah. Katanya lagi, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun Aceh Utara apalagi dengan anggaran APBK-nya yang sangat besar yang terpenting adalah prinsip transparansi dari pemerintah dan pengalokasian anggaran sesuai tepat sasaran dan jangan ada toko di dalam toko disaat pemberian bantuan kepada masyarakat.

Selain itu, Cek Mad juga harus memfungsikan dinasnya secara benar dan menindak tegas bila perlu dipecat apabila dinas tidak melaksanakan tugasnya dengan benar. Selain itu pun Cek Mad juga harus melibakan seluruh elemen masyarakat di dalam merancang sebuah rencana perekonomian seperti: akademisi, tokoh-tokoh masyarakat, dosen, LSM, dan organisasi kemasyarakatan sehingga sebuah program yang diramu oleh Pemkab yang nantinya benar-benar berkualitas tepat sasaran dan berguna untuk masyarakat Aceh Utara tentunya.

Menurutnya, di dalam disiplin ilmu Ekonomi Pembangunan cara membangun perekonomian daerah cuma satu yaitu Industri. Dan bukan hal yang mustahil Aceh Utara untuk menjadi kawasan indusri di pulau Sumatera. Pasalnya posisi laut Aceh Utara dan keadaan alamnya sangatlah straegis untuk dibangun pabrik-pabrik yang nantinya akan mengolah hasil alam dan menyerap tenaga kerja yang sangat besar.

Untuk itu, Aceh Utara membutuhkan investor dan cara memancing mereka adalah dengan mempermudah birokrasi pemerintahan dan melengkapi infrastruktur sehingga mereka mau menanam modalnya di Aceh Utara.

"Jangan sampai kita terus-terusan mengirim padi dan hasil alam lainnya ke Medan untuk diolah kemudian kita membeli lagi dari Medan sesudah harganya mahal," pungkasnya.[pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini