-->

Paguyuban yang Kukuhkan Sultan HB XI Dinilai Tidak Jelas

13 Juli, 2015, 21.35 WIB Last Updated 2015-07-13T14:36:11Z
YOGYAKARTA - Sejumlah kelompok masyarakat yang dekat dengan Keraton Yogyakarta menilai sekelompok orang yang mengatasnamakan Paguyuban Trah Ki Ageng Giring - Ki Ageng Pemanahan merupakan kumpulan orang tidak jelas. Kelompok ini tiba-tiba mengukuhkan Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabukusumo sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono XI pada Ahad 12 Juli 2015 kemarin.

“Mereka orang yang tak punya otoritas apapun soal penobatan, kami tak pernah kenal orang-orang ini,” ujar aktivis Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan Agung Nurharjanto kepada Tempo Senin 13 Juli 2015.

Agung menegaskan penobatan oleh segelintir orang tanpa otoritas jelas itu tidak bisa dibiarkan."Bisa-bisa setiap waktu setiap kelompok masyarakat bisa melakukan penobatan raja versinya sendiri-sendiri," katanya. "Itu kan konyol." Tak hanya itu, Agung menilai penobatan itu bisa memicu suasana internal keraton menjadi kisruh lagi.

Prabukusumo merupakan adik tiri Sultan HB X, yang sempat berselisih setelah Ngarso Dalem mengeluarkan Sabda Raja. Sabda Raja itu memuat sejumlah hal penting, di antaranya penggantian nama gelar Sultan, yang malah memicu polemik di internal keraton. Sejumlah kerabat menilai Sultan HB X telah menyalahi paugeran atau tata cara adat keraton yang sudah dianut turun temurun sejak masa Sultan HB I.[Tempo]
Komentar

Tampilkan

Terkini