-->








Yayasan Geutanyoe Rayakan Lebaran Bersama Pengungsi Rohingya

22 Juli, 2015, 17.40 WIB Last Updated 2015-07-22T11:56:10Z
LANGSA - Yayasan Geutanyoe (YG) sangat memahami pentingnya moment puasa di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat muslim di seluruh dunia. Demikian juga dengan nasib 1.744 pengungsi Rohingya dan warga Bangladesh yang saat ini sedang berada di Aceh, Indonesia.

Didasari hal tersebut, selama bulan Ramadhan 1436 H kemarin, Yayasan Geutanyoe menjalin kerjasama dengan Muslim Charity dan Penny Appeal UK untuk program pengadaan menu berbuka puasa dan juga sahur serta melaksanakan kegiatan peringatan Hari Raya Idul Fitri 1436 H di camp pengungsian.

"Bagi kami, kesuksesan terbesar bukanlah mengkalkulasi tentang seberapa banyak  kami mampu menyediakan menu untuk berbuka dan menu sahur kepada pengungsi Rohingya dan warga Bangladesh. Namun yang lebih utama bagi kami adalah moment kebersamaannya," ungkap Humanitarian Coordinator Yayasan Geutanyoe, Nasruddin, kepada lintasatjeh.com, Rabu (22/7/2015).

Lebih lanjut, Nasruddin menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan menu berbuka puasa selama bulan Ramadhan 1436 H kemarin, Yayasan Geutanyoe memprioritaskan untuk  pelibatan warga disekitar camp pengungsian sebagai relawan. Termasuk para nelayan yang sebelumnya telah berupaya menyelamatkan para pengungsi dan warga asing tersebut dari laut.

"Hal yang sangat menarik adalah walaupun para warga di sekitar camp tidak termasuk dalam anggota relawan Yayasan Geutanyoe, namun mereka turut berpartisipasi membantu kegiatan penyediaan menu untuk berbuka puasa dan juga sahur di camp pengungsi Rohingya dan warga Bangladesh setiap harinya," kata Nasruddin.

Sementara itu, selaku Co-Founder dan Direktur Internasional Yayasan Geutanyoe, Lilianne Fan, menyampaikan bahwa moment puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, sangatlah bermakna bagi para pengungsi Rohingya karena mereka memiliki kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa dan memperingati hari raya secara bebas dan bersahaja bersama para saudara muslim lainnya di Aceh.

Sebagai acara penutup dari serangkaian kegiatan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, yang digagas oleh Yayasan Geutanyoe, pada tanggal 18 s/d 21 Juli 2015 kemarin, diselenggarakan kegiatan hari raya bersama pengungsi Rohingya dan warga asing Bangladesh di camp Aceh Tamiang, Kuala Langsa, Bayeun di Aceh Timur dan camp pengungsian Blang Ado di Aceh Utara.

"Rangkaian kegiatan hari raya tersebut, terdiri dari kegiatan bermain bersama anak-anak, pemutaran film serta penyediaan penganan khas aceh seperti timphan, keukarah, pre’ot dan nyab," terang Lilianne Fan.

"Kami sadar bahwa saat ini para pengungsi Rohingya dan warga asing Bangladesh sangat merindukan keluarga mereka. Melalui kegiatan hari raya ini, Yayasan Geutanyoe berharap semoga mereka sadar bahwa mereka mempunyai keluarga baru di Aceh, yang selama ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap mereka dan malah seperti keluarga aslinya di Myanmar dan Bangladesh," pungkas Lilianne Fan.[dedek/zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini