-->








Jadikan Moment 10 Tahun MoU Helsinki untuk Berfikir Lebih Konstruktif

02 Agustus, 2015, 20.03 WIB Last Updated 2015-08-02T13:04:08Z
LHOKSUKON - Menyambut satu dekade penanda tanganan MoU Helsinky, yang bertepatan pada 15 Agustus 2015, Partai Aceh Kabupaten Aceh Utara secara umum tidak melakukan persiapan-persiapan khusus yang bersifat seremonial.

"Kita semua paham bahwa, MoU Helsinky adalah sebuah pintu masuk bagi masyarakat Aceh untuk menggapai kemakmuran, kesejahteraan dan perdamaian yang hakiki, maka sudah seharusnya seluruh elemen masyarakat Aceh memanfaatkan hal ini sebagai momentum untuk menjadikan Aceh lebih baik dari masa lalu," demikian disampaikan Penghubung Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA) Wilayah Pasee, Halim Abee, Minggu (2/8/2015).

Kita, tambah Halim, tetap konsen untuk selalu berusaha menggugah semua pihak untuk terus bersama-sama memperjuangkan apa yang telah menjadi hak dan kewenangan masyarakat Aceh secara menyeluruh. Karena ini adalah tanggungjawab bersama yang akan dirasakan manfaatnya bersama pula.

Maka keterlibatan semua pihak menjadi mutlak, sebagai sebuah Partai yang diamanahkan dalam MoU Helsinky, tentu Partai Aceh punya tanggungjawab moral yang lebih besar terhadap kelanjutan point-point yang telah dituangkan dalam UUPA.

Berkaitan dengan perihal tersebut dan moment satu dekade MoU Helsinky, dari tahun ke tahun pihaknya terus melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak mandegnya realisasi Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) terhadap kelangsungan perdamaian Aceh.

"Hal ini menjadi lebih penting bagi kami daripada menghias casing MoU dengan perayaan-perayaan yang terkesan mubazir, sedangkan isinya masih terus menjadi perdebatan yang panjang dan tak berkesudahan," ujar Halim Abee.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk acara seremonial peringatan satu dekade MoU Helsinky, pihaknya berharap pemerintah memanfaatkan moment ini secara bersama-sama untuk kembali mempertegas komitment perdamaian yang telah  dicapai dengan mengorbankan banyak hal.

"Kami pikir, Pemerintah adalah lembaga yang tepat untuk menyuarakan hal ini, karna disanalah semua element berkumpul, semua perwakilan masyarakat bisa bebas bersuara dan semua politikus punya panggung untuk menyuarakan pendapatnya," katanya.

Partai Aceh Kabupaten Aceh Utara berharap semoga semua pihak bisa menjadikan moment 10 tahun MoU Helsinky menjadi tonggak terakhir untuk berfikir lebih konstruktif dalam usaha menuju Aceh yang Baldatun Tayyibatun warabbun ghafur.[Rajali]
Komentar

Tampilkan

Terkini