-->








Konsulat AS di Turki Diserang Bom, 9 Orang Tewas

11 Agustus, 2015, 21.40 WIB Last Updated 2015-08-11T14:40:17Z
ANKARA - Rangkaian serangan bom terpisah yang menyasar Konsulat Amerika Serikat (AS) di Turki menewaskan sembilan orang. Sedangkan dua orang wanita ditembak oleh pihak aparat keamanan.

Kantor Gubernur Istanbul mengatakan salah seorang pelaku, seorang perempuan, berhasil ditangkap karena terluka. Sedangkan seorang penyerang lainnya, yang juga seorang perempuan, tewas dalam pemboman itu. Sedangkan dua orang lain dan seorang polisi tewas dalam baku tembak.

Serangan lain di wilayah Istanbul, menyasar kantor polisi dimana sebuah bom mobil meledak dan melukai tiga orang polisi serta tujuh warga sipil.

Menurut penyiar CNN Turki, petugas polisi yang tewas adalah anggota senior dari pasukan penjinak bom yang tengah menyelidiki kasus tersebut. Sementara kantor berita Dogan mengatakan wanita yang terluka itu berusia 51 tahun dan pernah di penjata karena diduga menjadi anggota dari kelompok radikal Turki, DHKP-C. Namun belum ada verifikasi resmi terkait laporan tersebut.

"Kami bekerjasama dengan otoritas Turki untuk menyelidik insiden tersebut. Konsula Jenderal tetap tertutup untuk umum sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata seorang pejabat Konsulat dikutip dari Reuters, Selasa (11/8/2015).

Seorang saksi mata mengatakan bahwa salah satu wanita pelaku penyerangan melepaskan sekitar 4 hingga 5 tembakan ke arah petugas keamanan dan pegawai konsulat.

"Polisi berteriak: 'Jatuhkan tas anda, taruh tas anda' dan wanita itu berkata: 'Aku tidak akan menyerah'. Polisi kemudian memperingatkan lagi: 'Jatuhkan tas anda atau kami harus menembak Anda', dan wanita itu berkata:...'Tembak'" beber Ahmet Akcay.

Serangan terhadap Konsulat AS di Turki ini terjadi selang sehari setelah negeri Paman Sam itu mengirimkan enam pesawat F-16 dan sekitar 300 personil ke pangkalang udara Incirlik sebagai bagian dari upaya koalisi internasional memerangi ISIS.

Sebelumnya, di dunia maya, kelompok radikal Turki mengaku sebagai dalang pemboman konsulat Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataannya, kelompok yang dikenal sebagai Front Tentara Revolusi Pembebasan Rakyat Turki (DHKP-C) menyatakan, salah satu anggota mereka adalah pelaku pemboman dan menyatakan AS adalah musuh semua bangsa Timur Tengah.[Sindonews]
Komentar

Tampilkan

Terkini