-->








Mujiburrahman Imigran Rohingya Kritis Usai Dikroyok 5 Temannya

22 Agustus, 2015, 22.47 WIB Last Updated 2015-08-22T15:48:10Z
LHOKSEUMAWE - Mujiburrahman (15), salah seorang imigran Myanmar etnis Rohingya yang ditampung di Kompleks Shelter Blang Adoe, Aceh Utara, terpaksa diboyong ke RSUD Cut Meutia Lhokseumawe, Sabtu (22/8/2015).

Ia diboyong ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis setelah dirinya ditemukan kritis usai dikeroyok lima orang temannya yang diduga kewarnegaraan Bangladesh.

Menurut relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Siska yang mengutip keterangan korban, pengeroyokan itu bermula saat korban bersama warga Bangladesh yang bernama Syakir, Khafatullah, Idris dan Faruq hendak makan siang di lokasi penampungan (shelter).

Korban tiba-tiba dituduh melempar batu kecil ke arah Idris. Spontan Idris langsung beringas memukuli Mujiburrahman. Tak sampai disitu, Syakir, Khafatullah dan Faruq serta beberapa imigran lainnya juga ikut mengeroyok korban.

"Insiden kecil terjadi siang tadi ketika korban hendak makan siang di dapur penampungan. Korban dituduh melempar batu ke arah Idris," kata Siska.

Insiden pengeroyokan itu sempat dilerai petugas yang berjaga-jaga dilokasi shelter. Sedangkan korban sudah terkapar dilantai dalam kondisi sesak nafas serta memuntahkan air dari mulutnya.

"Korban yang masih berusia lima belas tahun itu pingsan di lantai, nafasnya sesak dan ada luka lebam. Menurut korban, ia dipukul di bagian dada, di pijak-pijak oleh sekitar sepuluh orang yang usianya lebih tua daripadanya," jelas Siska.

Korban pada saat itu pula sempat dibawa petugas ke markas ACT untuk diberi pengobatan. Namun pihak ACT tak mampu mengatasi kondisi tersebut lantaran tidak memiliki alat lengkap kesehatan.

"Korban sesak nafas, kami tak punya alat oksigen. Maka kami putuskan korban dibawa ke RS Cut Meutia. Sesampainya di sana ia langsung di infus dan diberi oksigen dan dirawat inap di ruang bedah pria," tambah Siska.

Menurut Siska, korban mengalami luka bagian dalam. Sebab sampai sekarang korban masih merasa kesakitan dibagian dalam dada.

Sementara kepada wartawan, Kepala Imigrasi Kelas IIA Lhokseumawe, Muhammad Akmal SH membenarkan insiden tersebut. Ia pun sempat menjenguk Mujiburrahman ke rumah sakit.

Dalam hal ini dirinya akan mencari data untuk mencari tau bagaimana insiden itu terjadi. Sebab, imigran Bangladesh kini ditampung terpisah dengan imigran Myanmar.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini