-->








Banjir, Jalan Lintas Banda Aceh-Medan Lumpuh

12 September, 2015, 15.25 WIB Last Updated 2015-09-12T08:25:20Z
Jalan raya Banda Aceh-Medan Geudong.
LHOKSUKON - Banjir di Kabupaten Aceh Utara kian meluas, sampai dengan siang ini banjir sudah menerjang lima kecamatan. Diantaranya Kecamatan Samudera, Pirak Timu, dan Matangkuli. Sebelumnya, banjir sempat menerjang Kecamatan Nibong, Geureudong Pase, Kuta Makmur dan Meurah Meulia. Namun, sejak Sabtu (12/09/2015), banjir dilaporkan mulai berangsur surut.

Di Kecamatan Samudera, banjir menggenangi empat desa, diantaranya Desa Mancang, Tanjung Awe, Blang Reungkham, dan Blangkabu. Banjir terparah yaitu merendam Desa Mancang dengan ketinggian sekitar pinggang orang dewasa.

Tak hanya itu, akibat jebolnya tanggul di desa tersebut, jalan lintas nasional Banda Aceh–Medan lumpuh, hanya dapat dilalui oleh kenderaan roda empat (mobil, red). Aparat TNI/Polri bersama SAR dan BPBD Aceh Utara turut dikerahkan kelokasi guna mengevakuasi korban banjir yang terjebak.

“Jalan nasional Banda Aceh – Medan turut digenangi banjir, akibatnya kenderaan roda tidak dapat melintasi jalan tersebut. Sementara kenderaan mobil masih dapat melintas. Kami sudah turunkan tim penyelamat di lokasi untuk pengevakuasian,” kata Ketua SAR Aceh Utara, Dahlan.

Sementara itu pantauan lintasatjeh.com di kecamatan Matangkuli, banjir dengan ketinggian sekitar 20 cm menggenangi Desa Hagu, Alue Thoe, dan Desa Tanjung Tgk Ali. Namun banjir belum tergolong parah. Kecamatan Pirak Timu juga demikian, banjir hanya merendam sejumlah perkarangan rumah dan areal pertanian warga di Desa Rayeuk Pange.

Banjir di Kecamatan Matangkuli menurut warga akibat meluapnya sungai Krueng Peuto usai diguyur hujan yang sangat lebat kemarin. Meskipun belum parah, namun warga tetap antisipasi jika terjadinya banjir susulan yang lebih besar. Ditambah lagi cuaca yang masih mendung.

Sedangkan kecamatan Nibong, menurut laporan Danramil Nibong, Kapten Inf Sarman, banjir hanya terjadi di Desa Alue Ngoem tepatnya di lokasi jebolnya tanggul sepanjang sepuluh meter. “Hanya di Desa Alue Ngoem, tapi tidak parah, dan sudah mulai surut. Banjir itu akibat jebolnya tanggul sepanjang kurang lebih sepuluh meter,” katanya.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini