-->




Jokowi Harus Turun Tahta!

01 September, 2015, 15.33 WIB Last Updated 2015-09-01T08:33:00Z
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Effendi MS Simbolon menyatakan Joko Widodo lebih baik melepaskan jabatannya sebagai presiden lantaran tak bisa menyelesaikan krisis ekonomi Indonesia. Hal itu makin diperburuk dengan membanjirnya tenaga kerja China yang akan bekerja di perusahaan tanah air.

"Lebih baik Jokowi turun tahta karena tidak bisa menyelesaikan masalah ekonomi. Presiden seharusnya mampu menyelesaikannya bukan menterinya," kata Effendi di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).

Bagi politikus PDI Perjuangan ini keberadaan pekerja asing asal China justru merugikan warga Indonesia. Sebab, banyak lapangan pekerjaan yang diperuntukkan warga Indonesia makin sempit di tengah krisis ekonomi yang melanda.

"Adanya pekerja China di Indonesia justru menghina para pekerja tanah air. Apa yang mau diselesaikan yang ada hanya bikin amburadul,"ujarnya.

Effendi menilai berbagai upaya pemerintahan Jokowi dalam menuntaskan problem ekonomi belum berdampak langsung secara nyata.

"Mau Jokowi memberikan sembako dan bantuan kepada rakyat justru malu-maluin presiden karena kurang kerjaan. Kita langsung saja, kalau presiden mampu, ayo. Dia harusnya turun tahta dengan kesatria,"katanya.

Dia pun juga mengkritik kebijakan perombakan kabinet (reshuffle) yang belum menyelesaikan persoalan bangsa secara keseluruhan. Keberadaan tokoh pemerintah yang kini menjadi sorotan publik juga dianggap percuma.

"Mau muncul tokoh Rizal Ramli Darmin Nasution, Menko yang lain. Bahkan tokoh yang dikenal di kalangan publik seperti Jokowi dan Ahok sekalipun tak akan menyelesaikan persoalan. Sekarang saja belum kelihatan out put nya," ujarnya.

Atas hal itu, Effendi kembali berharap Jokowi turun tahta sebagai pimpinan negara. Kemudian mengadakan pemilu ke depan untuk mencari pemimpin negara yang mampu menyelesaikan problem bangsa.

"Lebih baik persiapkan pemilu lagi nanti 6 bulan ke depan memilih pemimpin yang baru dan mampu mengatasi persoalan," pungkasnya.[merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini