-->

Ada Apa dengan Kadisbudparpora Aceh Tamiang?

20 November, 2015, 20.28 WIB Last Updated 2015-11-20T13:29:01Z
Kasi Olahraga, Khalid
KEPALA Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudarpora) Aceh Tamiang diduga teledor dalam menjalankan kepemimpinannya sehingga berani memberikan mandat kepada seorang bawahannya yang tidak memiliki latar belakang ilmu untuk melaksanakan kegiatan 'Tehnical Meeting' persiapan turnamen sepak takraw, sepak bola U16, turnamen tenis lapangan dan seleksi 5 cabang olah raga antar pelajar se-Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (16/11/2015) lalu.

Mandat yang diberikan Kadisbudparpora Aceh Tamiang kepada Khalid diduga asal comot dan tidak berdasarkan tupoksi yang sebenarnya, sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan 'Tehnical Meeting' kemarin, terkesan bahwa Khalid tidak memiliki pengetahuan yang memadai. 

Pada saat memberikan kata sambutan dihadapan para peserta pertemuan, justru Khalid mengumbar hal-hal yang tidak pantas untuk disebutkan. Malah, ketika itu Khalid berani menghina pimpinannya sendiri dengan melontarkan pernyataan bahwa Kadisbudparpora hanya menunggu hari untuk masa pencopotan.

Selain itu, Khalid juga mengatakan Kadisbudparpora dan Kabid Olahraga tidak berani menghadiri acara tehnical meeting dengan para guru olah raga se-Kabupaten Aceh Tamiang karena takut berhadapan dengan para guru olah raga. Hal ini sempat diakui sepenuhnya oleh pihak Khalid, saat dikonfirmasi lintasatjeh.com, di ruang kerjanya, Rabu (18/11/2015).

Malah, saat itu Khalid terlihat sangat bersemangat memberikan penjelasan bahwa pertemuan yang diselenggarakan pada Senin (16/11/2015) lalu, adalah acara pertemuan dengan para guru olahraga yang bergabung dalam organisasi Igolastam dan pertemuan tersebut merupakan sebuah upaya untuk menjalin komunikasi dan menyambung tali silaturrahmi dengan para guru olah raga se-Kabupaten Aceh Tamiang yang selama ini sempat terputus dengan pihak Disbudparpora Aceh Tamiang.

Namun, menjelang beberapa jam setelah dikonfirmasi, tepatnya pukul 17.13 WIB, Khalid yang saat itu terkesan seperti orang ketakutan menelpon dan memberitahukan kepada lintasatjeh.com, bahwa setelah waktu Ashar, dirinya menerima sms dari telepon seluler Kadisbudparpora Atam.

Kata Khalid, Yetno memberitahukan kepada dirinya bahwa ada wartawan yang mengkonfirmasi Yetno, dan mempertanyakan terkait pernyataan Khalid "Yetno takut ketemu guru olah raga."

Kata Khalid, dia menyampaikan kepada Yetno, yang bilang Yetno takut ketemu guru olah raga adalah pihak guru olah raga sendiri, tapi Khalid beralasan bahwa dirinya tidak tahu lagi "siapa" guru olah raga yang mengatakan Yetno takut.

"Kemarin ada guru olah raga yang bertanya. Pak, kenapa kepala dinas dan kabid nggak mau ketemu? Apa takut barangkali? Dan saya menjawab, takut nggak takut bukan urusan saya," terang Khalid.

Khalid menjelaskan kepada peserta yang hadir bahwa Kabid Pemuda dan Olahraga lagi ada urusan terkait masalah PON di Banda Aceh. Sementara itu, Kadis Yetno juga berangkat ke Banda Aceh pada Jum'at malam kemarin.

"Terkait takut nggak takut bukan urusan saya, karena yang saya tahu pekerjaan ini diarahkan ke saya, jadi saya ajak kerja sama dengan guru olah raga," pungkas Khalid.

Untuk mengetahui tentang benar atau tidaknya keterangan dari Khalid, lintasatjeh.com, berupaya mengkonfirmasi ke beberapa peserta yang hadir pada kegiatan pertemuan tehnical meeting dan mereka menjelaskan bahwa pada saat acara pembukaan (belum ada sesi tanya-jawab_red), Khalid mengatakan di forum bahwa pihak Kadisbudparpora sedang berada di luar, sedangkan pihak Kabid Pemuda dan Olah Raga sedang mempersiapkan diri untuk keberangkatan ke Banda Aceh.

Selanjutnya, Khalid juga menyampaikan, Kadisbudparpora serta Kabid Pemuda dan Olah Raga tidak berani menjumpai bapak dan ibu guru olah raga. Mereka (Kadisbudparpora dan Kabid Pemuda dan Olah Raga_red), tidak berani mengangkat wajah mereka kalau seandainya mereka jumpa bertatap muka dengan para guru-guru olah raga.

Para peserta yang dikonfirmasi, sempat  menyampaikan rasa heran mereka terhadap sikap Khalid yang saat itu sangat berani menjelek-jelekkan pimpinannya sendiri di depan forum yang notabene bukan bagian dari pihak Disbudparpora Aceh Tamiang.

"Sejelek apapun pimpinan kita, sebagai bawahan tidaklah mungkin kita membuka aib pimpinan kita kepada pihak lain. Ada kesan bahwa Khalid berupaya ngambil keuntungan dibalik munculnya berbagai problem di Disbudparpora Aceh Tamiang," ungkap beberapa peserta yang merasa berang atas sikap buruk Khalid.

Selanjutnya, pada saat sesi tanya jawab, peserta yang pertama sekali bertanya kepada Khalid adalah koordinator dari cabor karate, Mardiana. Saat itu, Mardiana mempertanyakan tentang kenapa pencab-pencab yang akan ikut seleksi tidak disurati dan Mardiana juga mempertanyakan tentang kenapa hanya dua cabor yang ada, yakni pencak silat dan karate? Apakah cabor-cabor lain tidak di undang oleh Disbudparpora?

Pertanyaan dari Mardiana tidak dijawab secara terperinci dan Khalid. Saat itu Khalid hanya menyampaikan bahwa cabor karate dan silat yang diserahkan kepada pihak Sekda. Khalid juga menambahkan, kedua nama koordinator cabor, yakni silat dan karate diterima dari Ketua Igoslatam, Novri.

Setelah Mardiana, selanjutnya seorang guru olah raga dari SMK di Kebun Tengah, Maimun, menyampaikan pendapatnya. Menurut Maimun, seharusnya rapat tersebut dihadiri oleh pihak Kadisbudparpora serta Kabid Pemuda dan Olah Raga, karena menurutnya, percuma para peserta rapat berkeluh kesah tanpa diketahui oleh pihak Kadisbudparpora serta Kabid Pemuda dan Olah Raga.

Guru olah raga tersebut juga menyampaikan harapannya semoga dengan terjalinnya kembali hubungan baik antara pihak Disbudparpora Atam dengan para guru olah raga, maka kedepan diharapkan, ketika para guru olah raga mengadakan kegiatan olah raga, pihak Disbudparpora bersedia memberi dukungan dan bantuan.

Setelah itu, muncul kembali rangkaian bahasa aneh dari mulut seorang Khalid yang nota bene sebagai Kasi Pemuda di Disbudparpora Atam (bukan kasi olah raga_red).

"Rangkaian bahasa aneh yang muncul dari mulut Khalid saat itu adalah, ma'af! saya tidak akan menduakan Tuhan, namun saat ini ingin saya sampaikan, Kadisbudparpora hanya tinggal menghitung hari dan sebentar lagi dia akan keluar dari kantor ini," demikian kata Khalid sembari menghitung jari tangannya didepan forum.

Para peserta yang dikonfirmasi turut menyampaikan, walaupun saat ini mereka tidak ingin disebutkan identitasnya dalam pemberitaan ini, namun mereka bersumpah demi Allah akan siap dikonfrontir dan dihadirkan sebagai saksi bila ada pihak-pihak yang mengatakan bahwa keterangan yang telah mereka sampaikan ini tidaklah benar atau bohong!.[zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini