-->

Petani Cot Girek Masih Andalkan Sawah Tadah Hujan

21 November, 2015, 15.58 WIB Last Updated 2015-11-21T08:59:04Z
IST
LHOKSUKON - Musim penghujan mulai tiba, dan mengguyur sejumlah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Hujan terkadang berdampak buruk yang menyebabkan banjir. Namun hujan juga sangat ditunggu-tunggu bagi petani padi yang areal persawahannya masih sistem tadah hujan.

Meski terkadang panen juga kerap gagal di musim penghujan dan kemarau, tapi petani tetap terus berupaya sekuat mungkin. Seperti yang terpantau di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara misalnya, sejumlah petani mulai menggarap sawah mereka.

Untuk tahun 2015 ini, petani padi kecamatan tersebut baru sekali turun sawah. Itu disebabkan karena sejak awal 2015 hingga Oktober, areal persawahan mereka sama sekali tak bisa dibajak akibat kemarau berkepanjangan.

“Udah lama kemarau, dan kini mulai turun hujan. Nah kali ini petani coba turun ke sawah dari sistem tadah hujan. Sebab areal persawahan di sini belum ada irigasi, dan semoga bisa panen yang memuaskan tahun ini,” ucap Syahbuddin (36), petani di Cot Girek, Sabtu (21/11/2015).

Terkadang kata dia, para petani merasa bingung untuk turun kesawah menggarap areal pertanian mereka. Saat menggarap sawah dimusim kemarau, jelas tanaman padi gagal panen. Begitu pula di musim hujan, juga tak jarang tanaman padi gagal panen.

Camat Cot Girek, Usman K, S.sos menyebutkan, luas areal persawahan tadah hujan mencapai 705 hektar. Dirinya juga mengatakan bahwa selama ini petani padi kesulitan dalam memanfaatkan areal persawahan mereka.

Kendati demikian, pihaknya juga terus berupaya mengatasi keluhan petani selama ini. Sementara saat ini pihaknya sedang berupaya mengaliri air bersih ke sejumlah desa yang kerap kekeringan melalui pemasangan pipa.[Chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini