IST |
BALI - Menelan kekalahan di laga terakhir saat bentrok kontra Bali United
lewat drama adu penalti dengan skor akhir 4-1. Pelatih PSM Makassar, Liestiadi
Siregar mengaku kecewa, karena skuad asuhannya gagal mencapai target lolos ke
babak delapan besar.
"Semua
tim ingin lolos ke delapan besar. Kami tidak lolos, otomatis kecewa. Kami juga
ingin lolos delapan besar. Kami ingin PSM menjadi tim yang perlu diperhitungkan
kualitasnya. Kami harus evaluasi agar tim ini lebih baik ke depan," kata
Liestiadi usai pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu,
29 November 2015.
Liestiadi
menilai kerja keras skuad asuhannya saat bentrok kontra Serdadu Tridatu banyak
membuat peluang-peluang, terutama di awal babak pertama
"Striker
kami tidak bisa memanfaatkan peluang-peluang di menit awal mencetak gol. Bali
United juga sama mereka banyak peluang tapi tidak maksimal juga eksekutor
mereka saat penalti," ujarnya.
Liestiadi
menjelaskan pertempuran skuad Juku Eja melawan Seradu Tridatu sebagai
pertandingan yang menarik untuk disaksikan.
"Untuk
pertandingan main baik, jual beli serangan. Team work Bali United lebih siap
dibanding kami. Pemain asing kami usianya sudah kadaluwarsa, kinerja tidak
maksimal. Pemain lokal kami sudah bekerja keras. Dalam waktu adu penalti kami
tidak beruntung," tuturnya.
Setelah
dipastikan angkat koper karena gagal lolos ke babak delapan besar. Liestiadi
mengatakan skuad asuhannya untuk sementara waktu diliburkan.
"Pesan
dari manajemen untuk sementara tim ini diliburkan. Kami kemungkinan ikut
turnamen Gubernur Kaltim, atau ikut liga. Nanti kami lihat seperti apa,"
ujarnya. [Tempo]