-->








Sudah Saatnya Pemuda Aceh Tampil di Kancah Nasional

29 November, 2015, 19.56 WIB Last Updated 2015-11-29T12:57:04Z
JAKARTA - Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah sangat diperlukan di Aceh. Karena itu, sudah saatnya pemuda untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya dengan berbagai tawaran beasiswa yang ada saat ini, baik dari pemerintah Aceh, pemerintah pusat, maupun dunia internasional.

Hal tersebut diungkapkan Zulfikar Mulieng, Ketua Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana Aceh (IKAMAPA) Bogor, Sabtu (28/11/2015). Namun, katanya, pemuda Aceh harus berlomba-lomba untuk mendapatkan beasiswa tersebut dan mengisi posisi di ormas nasional. Kompetisi ini yang memang harus dimenangkan oleh pemuda Aceh, jangan disibukkan dengan kondisi sosial politik Aceh kekinian yang hanya menghabiskan energi saja.

Maka oleh karena itu, dirinya mendorong, supaya kesempatan tersebut bisa digunakan oleh generasi muda Aceh. Karena, tambahnya, sudah saatnya pemuda Aceh menguasai Indonesia, bukan lagi persoalan bagaimana menguasai Aceh.

“Salah satunya dengan cara berorganisasi dan mengisi posisi ormas-ormas yang ada di Indonesia, seperti perjuangan yang sedang dilakukan oleh mahasiswa asal Aceh saudara kita Hery Maulizar, untuk menuju kursi ketua PB-HMI, karena itu kita mengharapkan dukungan doa dan bantuan dari seluruh masyarakat Aceh, baik moril maupun materil, untuk suksesi tersebut yang saat ini sedang berlangsung Kongres HMI di Pekanbaru,” ungkap Zulfikar Mulieng.

Sudah saatnya tokoh muda Aceh tampil di kancah nasional untuk melanjutkan estafet perjuangan bangsa ini. Karena semakin banyak tokoh muda yang bermain di kancah nasional maka semakin besar peluang untuk berkontribusi dalam memajukan Aceh hingga akses ke pemerintah pusat semakin mudah.

“Maka dari itu kami berharap pemerintah Aceh mendukung sepenuhnya tokoh muda Aceh yang akan menuju ke kancah nasional, khususnya suksesi yang sedang dilakukan untuk memperebutkan posisi ketua PB HMI,” demikian diungkapkan Zulfikar Mulieng. [Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini