-->

Pilot T50i yang Jatuh di Adisutjipto Pernah Gagal Masuk AKABRI

21 Desember, 2015, 08.16 WIB Last Updated 2015-12-21T01:17:11Z
IST
JAKARTA - Letnan Kolonel Pnb Marda Sarjono, pilot pesawat T50i Golden Eagle yang jatuh saat melakukan solo aerobatic di Pangkalan Udara Adisutjipto, harus berjuang untuk bisa berkarier di militer. Sepupu Marda, Ismu Antoro, mengatakan jika saudaranya itu tak menyerah meskipun sempat gagal masuk Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (TNI) pada 1993.

Ismu mengatakan, saudaranya itu akhirnya memilih untuk masuk dulu di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Marda kembali mencoba tes AKABRI pada tahun selanjutnya dan lolos sebagai taruna Angkatan Darat dan ditarik ke Angkatan Udara.

"Mendaftarnya di Angkatan Darat. Marda sangat pintar jadi ditarik ke AU," kata Ismu, usai menggelar tahlilan di rumah orang tua Marda di D10/9, Sukatani, Tapos, Depok, Ahad 20 Desember 2015.

Menurut Ismu, kecerdasan Marda memang sudah terlihat sejak dia SMA. Bahkan, pada Ujian Nasional, Marda mendapatkan nilai matematika sempurna. "Nilai di Ebtanasnya di SMA 39 untuk matematika 100. Benar semua," kata Ismu.

Marda dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi, tewas saat melakukan akrobatik dalam Atraksi Gebyar Dirgantara AAU dekat Pangkalan Adisucipto Yogyakarta, Minggu pagi. Atraksi Gebyar Dirgantara AAU diadakan di Pangkalan Udara Adisutjipto sejak 19-20 Desember 2015.

Acara tersebut menghadirkan 57 pesawat tempur, di antaranya jenis T50i, F16, dan Sukhoi. Selain itu, turut dalam atraksi itu pesawat Dinamic Pegasus dan Jupiter Aerobatic Team. Acara dibuka oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, yang ditandai dengan atraksi pesawat Su-30, T50, dan The Jupiter. [Tempo]
Komentar

Tampilkan

Terkini