-->








IKAMBA Gelar Diskusi Wawasan Kebangsaan

30 Januari, 2016, 23.51 WIB Last Updated 2016-01-30T16:51:53Z
BANDA ACEH - Paguyuban Ikatan Mahasiswa Banda Aceh (IKAMBA) bekerjasama dengan Lembaga Kajian IDeAS menggelar diskusi wawasan kebangsaan pemuda dengan tema “Resolusi Pemuda untuk Pembangunan Bangsa”.

Diskusi ini dilaksanakan di 3in1 Coffee-Lampineung, Sabtu siang tadi, (30/1/2016) pukul 10.30 WIB - selesai. Hadir sebagai narasumber dari berbagai elemen masyarakat, yaitu; Arief Fadillah (Ketua DPRK Banda Aceh), Syarifah Munira (Politisi Muda PPP/Komisi B DPRK Banda Aceh), Edi Fadhil (Aktifis Sosial, “Rumah untuk Dhuafa”) dan Pekerja Qatar Charity Cab. Aceh, Ahmad Arif yang juga Inisiator RUMAN Aceh. Acara ini dipandu oleh Direktur Eksekutif IDeAS, Munzami Hs.

Ketua DPRK Banda Aceh, Arief Fadillah, menyatakan Dialog seperti ini sangat positif bagi perkembangan wawasan kebangsaan bagi pemuda, ia juga menyatakan di tahun 2016 ini, DPRK akan membahas “Qanun Pemuda” untuk menampung aspirasi para pemuda di kota Banda Aceh. Syarifah Munira, satu-satunya Politisi Perempuan di DPRK Banda Aceh menyatakan bahwa keterlibatan dan keterwakilan perempuan dalam politik tidak hanya mengenai kuantitas, tetapi yang terpenting kualitas dari perempuan itu sendiri untuk berbuat kepada masyarakat. Tahun ini DPRK juga akan menggodok Qanun “Ramah Gender”, ia berharap ada pemuda/i yang datang ke dewan memberi masukan dan pemikiran positif terhadap pembuatan Qanun tersebut.

Sementara itu, Edi Fadhil, pegiat sosial “Rumah untuk Dhuafa” yang saat ini sedang membantu rumah dhuafa yang ke-11 dari hasil donasi teman-teman facebook menyatakan; Untuk membuat rumah bantuan, ia hanya membutuhkan dana sebesar 40-45 juta saja, dan semua dana tersebut terkumpul melalui jejaring sosial facebook. Saat ini katanya, ada 105 anak-anak yatim dan kurang mampu di Aceh yang diberikan beasiswa pendidikan tiap bulannya, semua dana beasiswa ini juga ia dapatkan dari donasi sahabat facebook yang menyumbang dengan ikhlas.

Ahmad Arif, pemuda asal Aceh Tenggara ini menyatakan Rumoh Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) yang berdiri sejak 2013 lalu, saat ini sudah menampung sekitar 130 anak-anak kurang mampu yang tidak memiliki kemampuan keluarga untuk mendapat pendidikan. Ia mengajak anak muda untuk berbuat sesuatu untuk masyarakat, anak muda butuh keteladanan dan  harus peka terhadap kondisi sosial di masyarakat tanpa harus menunggu bantuan pemerintah.

Ketua IKAMBA, Rachmad Muchliyan, di akhir kegiatan menambahkan pentingnya bagi pemuda untuk terlibat aktif dalam masyarakat, pemuda harus berperan aktif dalam mengisi serta mengawal pembangunan dengan semangat kebangsaan,termasuk mengawal setiap kebijakan pemerintah dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. [red]
Komentar

Tampilkan

Terkini