BANDA ACEH - Paguyuban Ikatan Mahasiswa Banda Aceh (IKAMBA)
bekerjasama dengan Lembaga Kajian IDeAS menggelar diskusi wawasan
kebangsaan pemuda dengan tema “Resolusi Pemuda untuk
Pembangunan Bangsa”.
Diskusi
ini dilaksanakan di 3in1 Coffee-Lampineung, Sabtu siang tadi, (30/1/2016) pukul
10.30 WIB - selesai. Hadir sebagai narasumber dari berbagai
elemen masyarakat, yaitu; Arief Fadillah (Ketua DPRK Banda Aceh), Syarifah
Munira (Politisi Muda PPP/Komisi B DPRK Banda Aceh), Edi Fadhil (Aktifis
Sosial, “Rumah untuk Dhuafa”) dan Pekerja Qatar
Charity Cab. Aceh, Ahmad Arif yang juga Inisiator RUMAN Aceh. Acara ini dipandu
oleh Direktur Eksekutif IDeAS, Munzami Hs.
Ketua
DPRK Banda Aceh, Arief Fadillah, menyatakan Dialog seperti ini sangat positif
bagi perkembangan wawasan kebangsaan bagi pemuda,
ia juga menyatakan di tahun 2016 ini, DPRK akan membahas “Qanun
Pemuda” untuk menampung aspirasi para pemuda di kota Banda
Aceh. Syarifah Munira, satu-satunya Politisi Perempuan di DPRK Banda Aceh
menyatakan bahwa keterlibatan dan keterwakilan perempuan dalam politik tidak
hanya mengenai kuantitas, tetapi yang terpenting kualitas dari perempuan itu
sendiri untuk berbuat kepada masyarakat. Tahun ini DPRK juga akan menggodok
Qanun “Ramah Gender”, ia berharap ada
pemuda/i yang datang ke dewan memberi masukan dan pemikiran positif
terhadap pembuatan Qanun tersebut.
Sementara
itu, Edi Fadhil, pegiat sosial “Rumah untuk Dhuafa”
yang saat ini sedang membantu rumah dhuafa yang ke-11 dari hasil
donasi teman-teman facebook menyatakan; Untuk membuat rumah bantuan, ia hanya
membutuhkan dana sebesar 40-45 juta saja, dan semua dana tersebut terkumpul
melalui jejaring sosial facebook. Saat ini katanya, ada 105 anak-anak yatim dan
kurang mampu di Aceh yang diberikan beasiswa pendidikan tiap bulannya, semua
dana beasiswa ini juga ia dapatkan dari donasi sahabat facebook yang menyumbang
dengan ikhlas.
Ahmad
Arif, pemuda asal Aceh Tenggara ini menyatakan Rumoh Baca Aneuk Nanggroe
(RUMAN) yang berdiri sejak 2013 lalu, saat ini sudah menampung sekitar 130
anak-anak kurang mampu yang tidak memiliki kemampuan keluarga untuk mendapat
pendidikan. Ia mengajak anak muda untuk berbuat sesuatu untuk masyarakat, anak
muda butuh keteladanan dan harus peka terhadap kondisi sosial di
masyarakat tanpa harus menunggu bantuan pemerintah.
Ketua
IKAMBA, Rachmad Muchliyan, di akhir kegiatan menambahkan pentingnya bagi pemuda
untuk terlibat aktif dalam masyarakat, pemuda harus berperan aktif dalam
mengisi serta mengawal pembangunan dengan semangat
kebangsaan,termasuk mengawal setiap kebijakan pemerintah dan berbuat
sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. [red]