| ISTIMEWA |
LHOKSEUMAWE - Mantan Sekretaris Badan Eksekuti Mahasiswa (BEM)
Universitas Malikussaleh, Sofyan melakukan deklarasi untuk Bakal Calon (Balon)
Walikota Lhokseumawe, periode 2017-2022 mendatang.
Acara deklrasi tersebut dilakukan di D’ Royal Caffe Lhokseumawe, pukul
15:00 Wib, Selasa (26/1). Dan turut di hadiri oleh sejumlah tim pemenangan di
empat Kecamatan Kota Lhokseumawe serta ketua Perindo Kota Lhokseumawe.
Dalam sambutannya, Sofyan mengatakan, mengapa dirinya berani untuk
mendeklarasikan diri untuk menjadi Bakal Calon Walikota Lhokseumawe, karena
telah mendapatkan dukungan oleh masyarakat di empat kecamatan di Lhokseumawe
dan sejumlah organisasi sosial.
“Saya akui, diri saya ini masih sangat muda. Namun karena dukungan dari
masyarakat Kota Lhokseumawe dan sejumlah organisasi sosial, makanya saya berani
mendeklarasikan diri pada hari ini,” ujar Sofyan, sebagaimana dalam keterangan
persnya.
Sofyan menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi fokus baginya, yaitu
masalah perekonomian. Apalagi dana yang dimiliki oleh Aceh sangat besar dan
ditambah lagi dengan Dana Otonomi Khusus (Otsus).
Dengan dana yang begitu besar, angka kemiskinan dan pengangguran juga cukup
tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Lhokseumawe
menyebutkan, jumlah penduduk miskin di kota Lhokseumawe pada 2013 mencapai
12,47 persen atau 22,98 ribu jiwa dan angka pengangguran mencapai 7,46 persen.
“Masalah ekonomi ini sangat penting, karena masyarakat Kota Lhokseumawe
harus bisa hidup sejahtera. Jangan sampai penduduk asli harus berangka ke
provinsi lain, untuk mengais rejeki dan itu sangat banyak terjadi,” tutur
Sofyan.
Tambahnya, kedepan harus ada pembangunan-pembangun yang berbasis perekonomian
rakyat, seperti mengembangkan usaha kecil meneggah (UKM) dan sejumlah ekonomi
kreatif lainnya.
Apabila hal tersebut bisa berkembang dengan baik, maka bisa menekan angka
pengangguran di Kota Lhokseumawe. Apabila angka pengangguran berkurang dan angka
kesejateraan masyarakat tinggi, pasti menjadi harapan bagi semua.
“Kami sangat fokus untuk masalah perekonomian, salah satu cara untuk
menekan angka pengangguran, harus mengembangkan perekonomian kreatif,” ungkap
Sofyan. [chairul]
